Yogyakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada hari kedua kunjungan kerja di Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan meninjau sejumlah lokasi pengungsian di dua provinsi tersebut.
Menurut informasi dari Biro Pers dan Media Istana Kepresidenan, Kepala Negara pada Rabu akan memulai peninjauan di posko pengungsian Purbowinangun, Yogyakarta, pada pukul 08.00 WIB.
Setelah itu, Presiden yang didampingi Ani Yudhoyono dan sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II akan menuju posko utama pengungsian letusan Gunung Merapi di Pakem, Kabupaten Sleman.
Di posko utama itu, Presiden akan mendengarkan paparan penanganan bencana letusan Gunung Merapi dari Gubernur DIY Sultan Hamengkubuwono X dan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Surono.
Setelah menyelesaikan peninjauan di DIY, Presiden dan rombongan dijadwalkan menuju Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, guna meninjau lokasi pengungsian di daerah tersebut.
Awalnya, Presiden berencana meninjau posko pengungsian di Kemalang, Kabupaten, Klaten. Namun atas usulan Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo, rencana tersebut dialihkan ke Boyolali karena posko pengungsian di Kemalang telah lebih dahulu ditinjau oleh Wakil Presiden Boediono pekan lalu.
Dari Boyolali, Presiden dan rombongan langsung menuju Semarang untuk kembali ke Jakarta melalui Bandara Ahmad Yani Semarang.
Pesawat Kepresidenan Boeing 737-800 pada Selasa siang mendarat di Bandara Ahmad Yani guna menghindari bahaya abu vulkanik dari letusan Gunung Merapi.
Dalam perjalanan darat Semarang-Yogyakarta pada Selasa malam, Presiden dan rombongan sempat singgah di posko pengungsian Tanjung, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang.
Presiden dan rombongan tiba di Gedung Agung, kompleks Istana Kepresidenan Yogyakarta, sekitar pukul 21.00 WIB pada Selasa malam.
Akhirnya paparan Gubernur DIY yang awalnya dilaksanakan Selasa malam di Gedung Agung dialihkan pada Rabu di posko utama Pakem, Kabupaten Sleman.(*)
(T.D013/R009)
Presiden Akan Tinjau Sejumlah Lokasi Pengungsian Merapi
3 November 2010 05:49 WIB
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010
Tags: