Tim SAR Bali jemput 5 ABK KM Eka Jaya 1 yang kecelakaan di Laut Jawa
9 Agustus 2021 09:17 WIB
Proses penjemputan ABK di Kapal berbendera Luxembourg yang mengalami kecelakaan di laut Jawa, Sabtu (7/8/2021). ANTARA/HO-Basarnas Bali/Ayu Khania Pranisitha/am.
Denpasar (ANTARA) - Tim SAR gabungan wilayah Bali menjemput lima Anak Buah Kapal (ABK) KM Eka Jaya yang mengalami kecelakaan di Perairan Laut Jawa (sekitar Perairan Pangkalan Bun Kalimantan).
"Kelima ABK tersebut diselamatkan oleh Kapal berbendera Luxembourg dengan rute Singapura tujuan Australia," kata Kepala Seksi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Bali Anak Agung Alit Supartana dalam siaran pers yang diterima di Denpasar, Senin.
Baca juga: TNI AL akan berikan vaksin COVID-19 buat ABK langsung di atas kapal
Ia mengatakan lima orang ABK (nelayan) KM Eka Jaya 1 yang kapalnya mengalami kecelakaan pada posisi 03°48'7.00"S - 110°24'2.00"E, Perairan Laut Jawa.
Identitas kelima ABK tersebut, atas nama Asep Sunandar asal Suka Bumi Muara Baru, Casmita Dari asal Karawang, Armin asal Cipinang Jaktim, Sutarno asal Eretan, dan Eko Purnomo asal Kerawang.
Informasi penjemputan terhadap lima ABK tersebut diterima Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali) pada Sabtu (7/08) dari Basarnas Pusat sekitar pukul 10.40 Wita.
Peristiwa ini berawal saat KM Eka Jaya 1 berangkat melaut dari Muara Angke pada Kamis (29/07) menuju perairan laut Jawa. Saat mengalami kecelakaan, para ABK diselamatkan oleh Kapal MV Devon Express pada hari Sabtu (7/08).
"Dari nelayan yang dievakuasi, soal jumlah keseluruhan ABK di KM Eka Jaya 1 kami tidak bisa memastikan, karena informasi yang diterima di Basarnas Bali itu lima orang dalam kondisi selamat, dan itu informasi dari nelayan yang kami tanya, mereka berangkat dari Muara Angke," kata Anak Agung Alit.
Tim SAR gabungan bergerak sekitar pukul 03.30 Wita menuju titik intercept dengan mengerahkan dua unit RIB dari Basarnas Bali dan Polair Polda Bali. Lokasinya berjarak 2 Nm heading 108.6° dari pelabuhan Benoa Bali.
Baca juga: SAR temukan ABK korban kecelakaan di Perairan Komodo-NTT meninggal
Baca juga: KM Bandar Nelayan 118 alami kecelakaan di Samudera Hindia
"Ada sedikit hambatan karena cuaca angin kencang begitu lumayan, namun karena koordinasi dan komunikasi antara tim rescuer kami dan tim yang berada di Devon Express, evakuasi dapat berjalan dengan aman dan lancar," katanya.
Pada pukul 04.50 Wita intercept selesai dilaksanakan dan seluruh ABK dalam keadaan sehat, selanjutnya diserahkan kepada agen kapal dan Satgas COVID pelabuhan Benoa.
"Kelima ABK tersebut diselamatkan oleh Kapal berbendera Luxembourg dengan rute Singapura tujuan Australia," kata Kepala Seksi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Bali Anak Agung Alit Supartana dalam siaran pers yang diterima di Denpasar, Senin.
Baca juga: TNI AL akan berikan vaksin COVID-19 buat ABK langsung di atas kapal
Ia mengatakan lima orang ABK (nelayan) KM Eka Jaya 1 yang kapalnya mengalami kecelakaan pada posisi 03°48'7.00"S - 110°24'2.00"E, Perairan Laut Jawa.
Identitas kelima ABK tersebut, atas nama Asep Sunandar asal Suka Bumi Muara Baru, Casmita Dari asal Karawang, Armin asal Cipinang Jaktim, Sutarno asal Eretan, dan Eko Purnomo asal Kerawang.
Informasi penjemputan terhadap lima ABK tersebut diterima Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali) pada Sabtu (7/08) dari Basarnas Pusat sekitar pukul 10.40 Wita.
Peristiwa ini berawal saat KM Eka Jaya 1 berangkat melaut dari Muara Angke pada Kamis (29/07) menuju perairan laut Jawa. Saat mengalami kecelakaan, para ABK diselamatkan oleh Kapal MV Devon Express pada hari Sabtu (7/08).
"Dari nelayan yang dievakuasi, soal jumlah keseluruhan ABK di KM Eka Jaya 1 kami tidak bisa memastikan, karena informasi yang diterima di Basarnas Bali itu lima orang dalam kondisi selamat, dan itu informasi dari nelayan yang kami tanya, mereka berangkat dari Muara Angke," kata Anak Agung Alit.
Tim SAR gabungan bergerak sekitar pukul 03.30 Wita menuju titik intercept dengan mengerahkan dua unit RIB dari Basarnas Bali dan Polair Polda Bali. Lokasinya berjarak 2 Nm heading 108.6° dari pelabuhan Benoa Bali.
Baca juga: SAR temukan ABK korban kecelakaan di Perairan Komodo-NTT meninggal
Baca juga: KM Bandar Nelayan 118 alami kecelakaan di Samudera Hindia
"Ada sedikit hambatan karena cuaca angin kencang begitu lumayan, namun karena koordinasi dan komunikasi antara tim rescuer kami dan tim yang berada di Devon Express, evakuasi dapat berjalan dengan aman dan lancar," katanya.
Pada pukul 04.50 Wita intercept selesai dilaksanakan dan seluruh ABK dalam keadaan sehat, selanjutnya diserahkan kepada agen kapal dan Satgas COVID pelabuhan Benoa.
Pewarta: Ayu Khania Pranishita
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021
Tags: