Surabaya (ANTARA News) - Penyanyi balada Iwan Fals menyanyi sambil mengaji bersama grup musik religi Sanggar Ki Ageng Ganjur pimpinan Zastrouw Al Ngatawi di hadapan ribuan penggemarnya di lapangan IAIN Sunan Ampel Surabaya, Selasa malam.

Dalam konser bertajuk "Perjalanan Spiritual ke Pesantren" yang dihadiri Rektor IAIN Surabaya Prof Nur Syam dan Wagub Jatim Saifullah Yusuf itu, Zastrouw selalu mengomentari lagu yang akan atau sudah dinyanyikan Iwan Fals dengan pandangan agama.

Bahkan, Zastrouw yang memberi aransemen lagu-lagu Iwan Fals yang bertemakan kritik sosial itu pun melantunkan shalawat dan "pengajian" di sela-sela komentarnya.

Di hadapan mahasiswa IAIN Surabaya, santri di Surabaya, dan komunitas OI (komunitas penggemar Iwan Fals yang disebut "Orang Indonesia") Surabaya itu, Iwan Fals melantunkan tujuh lagu seperti Sarjana Muda, Ibu, Tanam Tanam Siram Tanam, Jula Juli Yo, Bung Hatta, Pesawat Tempur, dan Guru Oemar Bakrie.

"Kalau sarjana untuk semata-mata mencari kerja, bukan mencari ilmu, ya begitu. Pesantren justru lebih baik, karena pesantren itu mencetak sarjana kehidupan," kata budayawan pimpinan Sanggar Ki Ageng Ganjur, Zastrow, mengomentari lagu pertama Iwan Fals.

Menurut dia, pandangan orang bahwa pesantren adalah sarang teroris merupakan kesalahan besar, karena orang itu tidak pernah mengaji di pesantren, padahal pesantren banyak mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan.

"Teroris yang ada di pesantren itu terong yang diiris-iris," kata salah seorang `santri` almarhum mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu disambut tawa hadirin.

Tidak hanya itu, ketika Iwan Fals melantunkan lagu tentang "Ibu", Zastrouw menyitir sebuah hadits Nabi Muhammad SAW yang menyebut nama ibu sebanyak tiga kali dan ayah hanya sekali sebagai orang yang layak dihormati.

"Enak ya ngaji dengan lagu-lagu seperti ini, karena itu kita doakan ibu-ibu kita. Mari kita bacakan Fatihah untuk ibu kita yang sudah almarhumah," ujar pimpinan sanggar musik religi asal Yogyakarta yang pernah tampil di Dubai dan Maroko itu.

Bahkan, ketika Iwan Fals menyanyikan lagu "Tanam Tanam Siram Tanam" pun, Zastrouw memberikan "pengajian" tentang dua kepentingan menanam pohon yakni pohon akan bertasbih untuk orang yang menanam dan oksigen yang dihirup orang lain dari pohon itu akan menjadi pahala.

Seperti tidak mau kalah, Iwan Fals pun menyebut penggemarnya sebagai pahlawan bila mau mengambil plastik yang berserakan agar pertumbuhan tanaman tidak terhambat "sampah" itu, kemudian suami dari Rosanna (Mbak Yos) itu pun menyanyikan lagu "Bung Hatta."

Malam itu, seniman yang sempat dilarang tampil oleh Orde Baru itu juga tidak lupa melontarkan kritik, seperti di sela-sela melantukan lagu tentang "Jula Juli Yo."

"Nasi wis dadi bubur, dudu sego. Dadi pejabat sing jujur, nek nggak jujur mlebu neroko, (Nasi sudah menjadi bubur, bukan nasi lagi. Jadi pejabat itu yang jujur, kalau tidak jujur bisa masuk neraka)," ucapnya, disambut applaus hadirin.

Di Jawa Timur, Iwan Fals dengan dukungan perusahaan rokok "Djarum" itu mengunjungi 12 pesantren mulai dari Jember, Lumajang, dan akhirnya di Surabaya.

"Dari berbagai kiai yang saya datangi, saya senang masukan mereka bahwa seni itu bisa mengajak kepada kebaikan seperti syiar agama yang pernah dilakukan Wali Songo, asalkan di dalamnya ada nilai-nilai dakwah," katanya.(*)
(ANT/R009)