Bandarlampung (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan adanya rumah sakit (RS) darurat COVID-19 di sejumlah daerah membuktikan bahwa pemerintah hadir untuk rakyat dan terus tanpa lelah bekerja keras serta bergotong royong dalam menanggulangi pandemi COVID-19.

"Tadi sudah kami lihat. Kalau kesiapan RS darurat ini dan seperti yang dibilang Gubernur Lampung jumlah tempat tidurnya ada 200 dengan fasilitas ICU semua," kata Erick Thohir, di Bandarlampung, Minggu.

Menteri BUMN bersama dengan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meninjau kesiapan RS Darurat COVID-19 Lampung yang berlokasi di Asrama Haji Provisnsi Lampung di Kota Bandarlampung.

Dia juga mengatakan bahwa hadirnya RS darurat ini merupakan bentuk kerja sama antara Kementerian BUMN dan Kementerian Agama serta Pemerintah Provinsi Lampung.

"Tentunya hal ini tidak akan terjadi tanpa adanya kerja sama antara Kementerian BUMN dan juga Kementerian Agama serta Provinsi Lampung," katanya.

Ia pun mengungkapkan bahwa kerja sama dengan Kementerian Agama ini merupakan yang kedua kalinya, setelah yang pertama pihaknya menyiapkan RS darurat di Pondok Gede sebelum di Provinsi Lampung.

Sementara Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan bahwa dengan hadirnya RS Darurat COVID-19 di Lampung ini menunjukkan bahwa pemerintah memberikan respons cepat dan terbaik untuk masyarakat, sebab seperti yang diketahui bersama bahwa pandemi COVID-19 ini masih belum berakhir.

"Pemerintah melalui Menteri BUMN memberikan inisiatif cepat dengan menyiapkan fasilitas kesehatan guna mengantisipasi COVID-19 agar dapat tercukupi," kata dia.

Meskipun begitu, lanjut dia, fasilitas kesehatan ini disiapkan dengan harapan untuk tidak terisi atau ditempati, yang artinya masyarakat selalu diberikan kesehatan dan dijauhkan dari paparan COVID-19.

"Hadirnya fasilitas kesehatan ini berawal dari inisiasi Menteri BUMN yang mengajukan agar asrama haji dijadikan RS darurat COVID-19. Jadi kami hanya menyambut saja dan mempersilakannya," kata Menag.

Menurut dia, yang perlu menjadi catatan, fasilitas kesehatan bagi pasien COVID-19 yang ada sekarang di RS darurat ini hanya disiapkan dalam waktu tiga hari.

"Ini respons cepat sesuai dengan filosofi kereta apinya Menteri BUMN. Kereta Api itu datangnya tepat waktu yang menghadang ditabrak, hanya berhenti ketika sampai di tujuan dan bisa kita lihat salah satu kecepatan Kementerian BUMN menyiapkan RS darurat ini hanya dalam tiga hari," kata dia.

Dirut PT Pertamina Nicke Widyawati mengatakan bahwa RS Darurat COVID-19 di Provinsi Lampung ini akan mulai beroperasi pada Selasa (10/8).

"Rencana hari Selasa RS darurat ini sudah bisa menampung pasien COVID-19," kata dia.