Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot antarbank Jakarta pada Selasa sore masih bertahan, karena pelaku cenderung hati-hati untuk masuk, meski dolar AS di pasar regional menguat.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS turun satu poin menjadi Rp8.922-Rp8.932 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp8.921-Rp8.31.

Equiety Head PT First Asia Capital, Irfan Kurniawan di Jakarta, Selasa mengatakan, Rupiah masih bertahan sampai sore ini, karena terpicu oleh membaiknya laporan Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai laju inflasi Oktober 2010.

Laju inflasi Oktober 2010 mencapai 0,06 persen naik dibanding bulan September sebesar 0,44 persen, ujarnya.

Namun sentimen positif itu, lanjut dia sulit memicu rupiah menguat, karena dolar AS di pasar global menguat terhadap euro dan yen.

Karena itu posisi rupiah masih berada dalam kisaran sempit sulit bergerak naik maupun turun, ucapnya.

Rupiah, menurut dia sebenarnya masih berpeluang untuk naik, apabila Bank Indonesia (BI) mengumumkan suku bunga acuannya (BI Rate).

Apabila BI Rate stabil diperkirakan akan memicu rupiah menguat yang menunjukkan BI tetap mengharapkan rupiah likuid di pasar, katanya.

Ketatnya pergerakan rupiah, lanjut dia juga karena BI masih berada di pasar menjaga agar rupiah tidak bergerak melebar.

BI mengharapkan rupiah ada dalam kisaran sempit sehingga kalau pasar negatif maka penurunan rupiah tidak akan jauh dalam kisaran dua hingga lima poin, katanya.

Meski demikian rupiah masih berpeluang untuk lagi, karena faktor positif sangat mendukung pergerakan mata uang Indonesia tersebut.
(T.H-CS/P003)