Jakarta (ANTARA News) - Google telah mengajukan gugatan terhadap pemerintah AS karena menuduh kontrak bisnis besar Departemen Dalam Negeri menguntungkan pesaingnya Microsoft.

Gugatan itu diajukan oleh Google dan Onix Networking Corp, unit eseller produk Google, ke Mahkamah Federal AS, Jumat.

Google menilai kontrak untuk email, kalender dan sistem kolaborasi dokumen untuk 88.000 karyawan Departemen Dalam Negeri secara implisit menyingkirkan produk Google dan menguntungkan perusahaan raksasa peranti lunak Microsoft.

Perusahaan itu sedang mempromosikan perangkat Office berbasis internet, Google Apps, untuk kontrak atas solusi Microsoft.

Google telah diberitahu akan ada "kompetisi penuh dan terbuka" dalam kontrak tetapi permintaan penawaran mencantumkan hanya yang memenuhi spesifikasi Microsoft yang boleh mengajukan tawaran itu.

Google mengatakan akan menggugat spesifikasi ini karena melanggar undang-undang persaingan usaha dan hukum AS.

Raksasa internet itu mengatakan produknya disebut "tidak sesuai dengan syarat-syarat keamanan (menurut standard Kementerian Dalam Negeri)," tapi bukan itu yang akan digugat Google.

September lalu Google mengumumkan bahwa tiga juta bisnis dan lebih dari 30 juta orang menggunakan Google Apps.

Google Apps meliputi produk atau layanan seperti Gmail, Google Calendar dan Google Docs serta Mountain View yang adalah produk untuk menyaingin pirangti lunak populer Office milik Microsoft.

The Wall Street Journal melaporkan bahwa kontrak Kementerian Dalam Negeri diperkirakan bernilai 58 juta dolar dan berjangka waktu lima tahun. (*)

reuters/adm/AR09