Magelang (ANTARA News) - Pos Pengamatan Gunung Merapi di Babadan, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, untuk sementara ditutup dan petugasnya pindah ke pos II di Balai Desa Krinjing, menyusul sering terjadinya luncuran awan panas akhir-akhir ini.

"Mulai hari ini kami pindah di pos cadangan di Krinjing untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," kata petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan, Ismail, di Magelang, Senin.

Letak Pos Babadan berjarak sekitar 4,4 kilometer arah barat laut dari puncak Merapi, sedangkan lokasi Balai Desa Krinjing berada di bawah Pos Babadan berjarak sekitar 6,5 kilometer dari puncak Merapi.

Ia mengatakan, sebenarnya sejak Minggu (31/10) malam pemantauan mulai dilakukan dari Krinjing, namun beberapa peralatan yang bisa dibawa baru dipindah hari ini, antara lain radio komunikasi, teropong, dan kamera.

Menurut dia, dalam beberapa hari terakhir luncuran awan panas cenderung menyebar, termasuk ke arah Sungai Senowo dekat Pos Babadan.

"Untuk sementara pos pengamatan pindah ke Krinjing, paling tidak hingga status Merapi turun dari `awas` menjadi `siaga`," katanya.

Ia mengatakan, pengamatan dari Krinjing dilakukan secara visual dan melalui signal frekuensi radio, sedangkan seismograf tetap di Pos Babadan.

Untuk persiapan pengamatan di Krinjing, petugas dibantu masyarakat setempat menebang beberapa pohon maupun memangkas dahan yang berada di depan pos karena menghalangi pandangan petugas ke arah puncak Merapi.

Ia mengatakan, pada Senin pagi sekitar pukul 10.00 WIB terjadi luncuran awan panas cukup besar mengarah ke Sungai Gendol dengan jarak luncur 3.000 meter dengan ketinggian asap sekitar 1.000 meter.
(H018/B010)