Washington (ANTARA) - Program Pangan Dunia (WFP) memperingatkan bahwa badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu mungkin enam bulan ke depan tidak memiliki cukup dana untuk membantu jutaan orang di Myanmar dalam menghadapi kerawanan pangan.

Kerawanan pangan dialami negara tersebut di tengah gelombang infeksi COVID-19 dan kerusuhan politik.

WFP mengatakan bahwa mereka membutuhkan 86 juta dolar AS (sekitar Rp1,2 triliun) untuk membantu memerangi kelaparan di Myanmar.

Negara itu sedang memerangi peningkatan infeksi COVID-19 dan telah berada dalam kekacauan sejak militer pada 1 Februari menggulingkan pemerintah terpilih yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi.

"Menurut pengamatan kami, kelaparan menyebar lebih jauh dan lebih dalam di Myanmar," kata Direktur WFP untuk Myanmar Stephen Anderson dalam pernyataannya, Jumat.

Organisasi kemanusiaan terbesar di dunia itu memperkirakan bahwa 6,3 juta orang di Myanmar kemungkinan menghadapi kerawanan pangan dalam enam bulan ke depan.

Angka tersebut naik dari 2,8 juta orang sebelum militer mengambil alih kekuasaan pada Februari.

"Sangat penting bagi kami untuk dapat menjangkau... semua yang membutuhkan dan menerima dana yang dibutuhkan untuk memberi mereka bantuan kemanusiaan," tutur Anderson.


Sumber: Reuters

Baca juga: Dubes Myanmar untuk PBB: Ada ancaman, keamanan ditingkatkan

Baca juga: Indonesia minta utusan khusus ASEAN segera kunjungi Myanmar


Presiden Jokowi minta militer Myanmar penuhi komitmen