BI proyeksi ekonomi tumbuh 4,6 persen sampai 5,4 persen pada 2022
6 Agustus 2021 17:47 WIB
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (30/7/2021). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/wsj.
Jakarta (ANTARA) - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memproyeksikan ekonomi tumbuh 4,6 persen sampai 5,4 persen pada tahun 2022.
"Pertumbuhan ini akan sejalan dengan jalur pemulihan ekonomi kita," ujar Perry dalam webinar internasional di Jakarta, Jumat.
Menurut ia, perkiraan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi pada tahun depan sejalan dengan realisasi pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2021 yang sebesar 7,07 persen.
Sementara untuk tahun ini, ekonomi diprediksikan tumbuh dalam rentang 3,5 persen hingga 4,3 persen. "Dengan realisasi triwulan kedua, kemungkinan pertumbuhan ekonomi tahun ini akan di atas 3,9 persen," kata Perry.
Baca juga: Indef minta waspadai penyebaran varian Delta di negara tujuan ekspor
Perry berpendapat, pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2021 merupakan pencapaian yang sangat positif dan mencerminkan pemuliham memang sedang berjalan.
Kinerja ekspor melesat sangat tinggi, konsumsi masyarakat meningkat berkat berbagai stimulus fiskal, dan investasi terus membaik seiring dengan implementasi Undang-Undang (UU) Cipta Kerja.
Selain itu, ia menyebutkan hampir seluruh sektor mendorong pertumbuhan ekonomi, kecuali sektor yang sangat bergantung dengan mobilitas karena penanganan pandemi.
"Jadi ini yang harus kita syukuri di tengah berbagai tantangan yang ada," ucap Perry.
Baca juga: Ekonom Faisal Basri: Kecepatan pemulihan ekonomi Indonesia lambat
"Pertumbuhan ini akan sejalan dengan jalur pemulihan ekonomi kita," ujar Perry dalam webinar internasional di Jakarta, Jumat.
Menurut ia, perkiraan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi pada tahun depan sejalan dengan realisasi pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2021 yang sebesar 7,07 persen.
Sementara untuk tahun ini, ekonomi diprediksikan tumbuh dalam rentang 3,5 persen hingga 4,3 persen. "Dengan realisasi triwulan kedua, kemungkinan pertumbuhan ekonomi tahun ini akan di atas 3,9 persen," kata Perry.
Baca juga: Indef minta waspadai penyebaran varian Delta di negara tujuan ekspor
Perry berpendapat, pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2021 merupakan pencapaian yang sangat positif dan mencerminkan pemuliham memang sedang berjalan.
Kinerja ekspor melesat sangat tinggi, konsumsi masyarakat meningkat berkat berbagai stimulus fiskal, dan investasi terus membaik seiring dengan implementasi Undang-Undang (UU) Cipta Kerja.
Selain itu, ia menyebutkan hampir seluruh sektor mendorong pertumbuhan ekonomi, kecuali sektor yang sangat bergantung dengan mobilitas karena penanganan pandemi.
"Jadi ini yang harus kita syukuri di tengah berbagai tantangan yang ada," ucap Perry.
Baca juga: Ekonom Faisal Basri: Kecepatan pemulihan ekonomi Indonesia lambat
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021
Tags: