Padang (ANTARA News) - Bayi lahir pasca tsunami Mentawai akhirny meninggal dunia di Rumah Sakit umum M. Jamil Padang sekitar pukul 15.00 WIB.

Bayi lahir pada Rabu (27/10) di Desa Malakokap, Kabupaten Kepuluan Mentawai itu belum diberi nama oleh kedua orang tuanya.

Orangtua bayi bernama Nelli setelah melahirkan di Desa Malakokap, Kabupaten Kepuluan Mentawai harus menjalani perawatan di Rumah Sakit M.Jamil, Padang, kata Humas Rumah Sakit M.Jamil Padang, Mardiswan, di Padang.

Tiga orang korban tsunami Mentawai datang ke Kota Padang pada Minggu (31/10) sekitar pukul 13.00 WIB dengan menggunakan helikopter.

Mereka adalah Nelli (19) warga Malakopak, Pardamaian (26) warga dusun Eruk Parabout, desa Malakopak, Melda Yanti (12) warga Muntee, Kabupaten Mentawai.

Melda Yanti luka pada bagian pinggang sebelah kiri, sedangkan Pardamaian mengalami trauma tumpul akibat pukulan, benturan, ledakan, dan deselarasi (perlambatan).

"Benturan pada trauma tumpul abdomen dapat menimbulkan cedera pada organ berongga berupa perforasi atau pada organ padat berupa perdarahan," kata Mardiswan.

Ia menyatakan, pihak rumah sakit baru memeriksa fisik korban yang mengalami trauma tumpul tersebut.

"Pemeriksaan fisik pada pasien trauma tumpul abdomen harus dilakukan secara sistematik meliputi inspeksi, auskultasi, palpasi, dan perkusi," kata Mardiswan.

Tempat terpisah, Kabid. Penanggulangan Bencana BPBD Sumbar, Ade Edwar, mengatakan pihaknya sangat membutuhkan tim medis untuk membantu perawatan korban akibat gempa dan Tsunami yang terjadi di Kabupaten kepuluan Mentawai.

"Tenaga medis di posko kesehatan Kabupaten kepuluan Mentawai, masih dirasakan kurang untuk menangani korban akibat gempa dan Tsunami," katanya.

Dia menambahkan, pihaknya juga sangat dibutuhkan yakni obat-obat bagi korban gempa dan Tsunami.

"Stok obat-obatan yang ada sekarang ini sudah mulai menipis untuk memberikan pertolongan bagi korban gempa dan Tsunami,"katanya.(*)

ANT/AR09