Jakarta (ANTARA News) - Palang Merah Indonesia (PMI) kembali mengirimkan air bersih dan peralatan kebersihan (hygien kit) untuk para pengungsi di kawasan Gunung Merapi untuk memenuhi kebutuhan yang belum terpenuhi.

Menurut Koordinator Logistik PMI Kabupaten Sleman, Murtiyono, dalam siaran persnya yang diterima ANTARA News di Jakarta, Minggu, bahwa dengan adanya penambahan ini, diharapkan bisa membantu para pengungsi dan hygien kit yang ada di gudang PMI sudah dipersiapkan untuk didistribusikan hari ini yaitu untuk pengungsi yang ada di pos komando Universitas Islam Indonesia (Posko UII).

Ia menjelaskan, setiap paket kebersihan yang akan didistribusikan ini, antara lain lima sabun mandi, sekilogram sabun cuci, 20 bungkus sampo, pasta gigi tiga bungkus, lima sikat gigi lima, dua handuk dua, 5 pembalut wanita dan lima bungkus tisu. Setiap keluarga memperoleh satu paket tersebut.

Bantuan yang akan didistribusikan di posko UII yaitu 51 paket Hygien kit dan 53 pcs selimut. Dalam proses distribusi, relawan yang dipersiapkan sebanyak 14 orang dan akan dibagi dalam penugasannya.

Barak pengungsian yang awalnya terfokus pada 7 barak pengungsian sekarang bertambah menjadi 9 barak yaitu bertambah di wukirsari dan Posko UII.

Sementara itu, Emergency Respon Tim (ERT) Watsan PMI yang ber posko di Kecamatan Turi, telah memproduksi kebutuhan air untuk barak-barak pengungsian dan telah mendistribusikannya.

Kemampuan produksi maksimal dari Tim Watsan PMI ini mampu memproduksi 360.000 Liter air dalam waktu 24 jam. Dalam operasi tanggap darurat, tim Watsan PMI mempersiapkan 17 bleder (penampungan air) yang setiap unitnya mampu menampung 5000 liter air.

"Enam Bleder sudah dipasang di wilayah Jumoyo sebanyak 2 unit, SD Gulon 1 Unit, SMP gulon 1 Unit, Wukirsari 1 Unit dan Glagah Harjo 1 Unit, sedangkan lima bleder lainnya yang belum terpasang dipersiapkan untuk kebutuhan barak lain apabila diperlukan," katanya.

Dengan adanya distribusi air dari PMI untuk wilayah Wukirsari, pihak TNI yang menangani Dapur Umum disana, meminta khusus kepada Watsan PMI untuk dapat menyuplai kebutuhan air bersihnya setiap 3 Jam sekali karena kualitas air dari PMI sangat baik dan terjaga kualitasnya.

Ia menambahkan, untuk menjaga kualitas air itu, Tim Watsan akan selalu mengontrol kualitas air dengan menerjunkan ahlinya dalam pengecekan kualitas air.

Sementara itu tim asesmen juga menemukan bahwa di beberapa barak, untuk penanganan sanitasi air, pengolahan sampah MCK belum memadai sehingga akan ditindak lanjuti oleh Tim Watsan PMI untuk berkoordinasi dengan pihak Pekerjaan Umum, dan secara prinsip tim Watsan PMI dapat membantu penanganannya apabila diperlukan.

Untuk tingkat kesehatan, pengungsi sudah mengalami penyakit ISPA, diare dan sudah mengalami kejenuhan di barak pengungsian, dan untuk menindaklanjuti temuan tersebut, PMI akan melaksanakan Mobile Unit pengobatan dan memberikan dukungan Psikososial.
(T. ANT-135/P003)