Mentan: Sektor pertanian tahan pandemi, pertumbuhannya selalu positif
5 Agustus 2021 19:57 WIB
Tangkapan layar Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (tengah) saat memberikan keterangan dalam konferensi pers daring tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan 2 2021. ANTARA/Youtube PerekonomianRI/pri.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian (Menkeu) Syahrul Yasin Limpo mengatakan sektor pertanian tahan terhadap dampak pandemi COVID-19 yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi di sektor lain negatif, sementara di pertanian selalu positif.
"Sharing pertumbuhan PDB menurut lapangan usaha di triwulan II 2021, pertanian masih tumbuh 14,27 persen. Tidak pernah kami minus, terus mengalami pertumbuhan," kata Mentan Syahrul dalam konferensi pers tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dipantau secara daring di Jakarta, Kamis.
Selain itu Nilai Tukar Petani (NTP) selama pandemi COVID-19 juga terus mengalami peningkatan, dari 99,47 pada Mei 2020 yang merupakan nilai terendah pada tahun lalu, menjadi 103,59 pada Juni 2021. Jika dibandingkan dengan bulan lalu NTP naik 0,19 persen dari bulan Mei 2021 sebesar 103,39.
Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) pada Juni 2021 sebesar 103,88 atau turun 0,16 persen dibandingkan Mei 2021 sebesar 104,4. Kendati demikian NTUP terus meningkat semenjak di level terendahnya selama pandemi yaitu 100,16 pada Mei 2020.
Pada triwulan II 2021 sektor pertanian mengalami pertumbuhan yang paling kecil dibandingkan dengan sektor lainnya yakni hanya sebesar 0,38 persen (yoy).
Namun perlu, lanjut dia, diketahui dasar pertumbuhan sektor lain di atas dua persen lebih karena pada tahun lalu mengalami pertumbuhan negatif. Sementara pertumbuhan di sektor pertanian pada triwulan II 2020 sebesar 2,19 persen.
Baca juga: Mantan Mentan apresiasi kinerja pertanian masih tumbuh saat pandemi
Selain itu Mentan mengatakan pertumbuhan sektor pertanian sebesar 0,38 persen di triwulan II 2021 juga karena sudah selesainya masa panen dari musim tanam kesatu tahun 2021.
Dia mengatakan pertumbuhan sektor pertanian diperkirakan akan kembali naik seiring panen raya dari musim tanam kedua yang dimulai Agustus hingga Desember 2021.
Sepanjang tahun 2020 nilai ekspor pertanian sebesar Rp451,77 triliun atau naik 15,79 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara pada triwulan I 2021 ekspor pertanian sebesar Rp277,95 triliun atau naik 40,29 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Nilai ekspor pertanian diprediksi akan terus meningkat di sisa akhir tahun 2021. Mentan mengatakan tengah mempersiapkan ekspor pertanian dengan nilai hingga Rp6,8 triliun pada Agustus 2021.
"Agustus ini kita akan lakukan Merdeka Ekspor pada 17 pintu yang ada secara nasional dan memperlihatkan tren perjalanan ekspor pertanian pada negara tujuan masih terbuka dengan cukup baik," kata Mentan Syahrul.
Baca juga: Pakar: Sektor pertanian jadi sandaran selama resesi ekonomi
"Sharing pertumbuhan PDB menurut lapangan usaha di triwulan II 2021, pertanian masih tumbuh 14,27 persen. Tidak pernah kami minus, terus mengalami pertumbuhan," kata Mentan Syahrul dalam konferensi pers tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dipantau secara daring di Jakarta, Kamis.
Selain itu Nilai Tukar Petani (NTP) selama pandemi COVID-19 juga terus mengalami peningkatan, dari 99,47 pada Mei 2020 yang merupakan nilai terendah pada tahun lalu, menjadi 103,59 pada Juni 2021. Jika dibandingkan dengan bulan lalu NTP naik 0,19 persen dari bulan Mei 2021 sebesar 103,39.
Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) pada Juni 2021 sebesar 103,88 atau turun 0,16 persen dibandingkan Mei 2021 sebesar 104,4. Kendati demikian NTUP terus meningkat semenjak di level terendahnya selama pandemi yaitu 100,16 pada Mei 2020.
Pada triwulan II 2021 sektor pertanian mengalami pertumbuhan yang paling kecil dibandingkan dengan sektor lainnya yakni hanya sebesar 0,38 persen (yoy).
Namun perlu, lanjut dia, diketahui dasar pertumbuhan sektor lain di atas dua persen lebih karena pada tahun lalu mengalami pertumbuhan negatif. Sementara pertumbuhan di sektor pertanian pada triwulan II 2020 sebesar 2,19 persen.
Baca juga: Mantan Mentan apresiasi kinerja pertanian masih tumbuh saat pandemi
Selain itu Mentan mengatakan pertumbuhan sektor pertanian sebesar 0,38 persen di triwulan II 2021 juga karena sudah selesainya masa panen dari musim tanam kesatu tahun 2021.
Dia mengatakan pertumbuhan sektor pertanian diperkirakan akan kembali naik seiring panen raya dari musim tanam kedua yang dimulai Agustus hingga Desember 2021.
Sepanjang tahun 2020 nilai ekspor pertanian sebesar Rp451,77 triliun atau naik 15,79 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara pada triwulan I 2021 ekspor pertanian sebesar Rp277,95 triliun atau naik 40,29 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Nilai ekspor pertanian diprediksi akan terus meningkat di sisa akhir tahun 2021. Mentan mengatakan tengah mempersiapkan ekspor pertanian dengan nilai hingga Rp6,8 triliun pada Agustus 2021.
"Agustus ini kita akan lakukan Merdeka Ekspor pada 17 pintu yang ada secara nasional dan memperlihatkan tren perjalanan ekspor pertanian pada negara tujuan masih terbuka dengan cukup baik," kata Mentan Syahrul.
Baca juga: Pakar: Sektor pertanian jadi sandaran selama resesi ekonomi
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021
Tags: