Olimpiade
Kelakuan wali kota Nagoya gigit medali Olimpiade membuat Toyota marah
5 Agustus 2021 17:52 WIB
Wali Kota Nagoya Takashi Kawamura menggigit medali emas Olimpiade Tokyo milik atlet sofbol Jepang Miu Goto dalam sebuah acara di Nagoya, Jepang tengah, Rabu (4/8/2021). ANTARA/via REUTERS/KYODO.
Jakarta (ANTARA) - Walikota kota Nagoya Takashi Kawamura pada Kamis dikecam di internet dan ditegur Toyota Motor Corp karena memasukkan medali emas Olimpiade ke mulutnya dalam sebuah acara yang ditujukan guna merayakan kemenangan pitcher sofbol Miu Goto di Olimpiade Tokyo 2020.
Dalam insiden itu, Takashi Kawamura melepas maskernya dan menggigit medali emas yang diraih Goto saat dia berdiri di depan latar belakang yang digunakan untuk konferensi pers yang mendesak orang agar rajin mencuci tangan dan menjaga jarak guna mencegah infeksi COVID-19.
Posting-posting trending di Twitter menyebutkan Kawamura telah mengubah medali emas milik Goto menjadi medali kuman. Bahkan ada yang sampai menyarankan agar Goto mencari medali pengganti yang diraihnya dalam Olimpiade Tokyo 2020 saat membela Jepang itu.
Menggigit medali emas adalah hal yang biasa dilakukan atlet, dan bahkan memicu cuitan lucu dari akun resmi Tokyo2020 untuk menyatakan "medali tak bisa dimakan"
“Sangat disayangkan dia tak bisa merasakan kekaguman dan rasa hormat kepada sang atlet,” kata Toyota mengenai kelakuan Kawamura itu. "Dan sangat disesalkan dia tidak mau memikirkan pencegahan infeksi," kata produsen otomotif terbesar di dunia itu, seperti dikutip Reuters.
Baca juga: Toyota tak siarkan iklan TV Olimpiade di Jepang, kenapa?
Seorang pejabat di balai kota Nagoya mengatakan Kawamura belum mengeluarkan tanggapan atas kritik Toyota yang merupakan pemilik tim sofbol Red Terriers yang diperkuat Goto, dan menguasai perekonomian wilayah Jepang tengah di mana Nagoya berada.
Tindakan sang walikota yang nyata mengabaikan etiket virus corona di Jepang di mana mengenakan masker sudah menjadi kebiasaan, bahkan selama musim panas sekalipun, terjadi pada saat kasus COVID-19 di Jepang tengah melonjak akibat menyebarnya varian Delta yang lebih menular.
Kawamura yang pernah menuai kontroversi karena berusaha menutup pameran tentang perempuan yang dipaksa bekerja di rumah bordil tentara Jepang selama Perang Dunia Kedua, April lalu terpilih kembali untuk masa jabatan keempat.
Baca juga: Pengalaman unik nan lucu atlet renang maraton 10km Olimpiade Tokyo
Baca juga: Kisah begitu ketatnya protokol kesehatan Olimpiade Tokyo
Dalam insiden itu, Takashi Kawamura melepas maskernya dan menggigit medali emas yang diraih Goto saat dia berdiri di depan latar belakang yang digunakan untuk konferensi pers yang mendesak orang agar rajin mencuci tangan dan menjaga jarak guna mencegah infeksi COVID-19.
Posting-posting trending di Twitter menyebutkan Kawamura telah mengubah medali emas milik Goto menjadi medali kuman. Bahkan ada yang sampai menyarankan agar Goto mencari medali pengganti yang diraihnya dalam Olimpiade Tokyo 2020 saat membela Jepang itu.
Menggigit medali emas adalah hal yang biasa dilakukan atlet, dan bahkan memicu cuitan lucu dari akun resmi Tokyo2020 untuk menyatakan "medali tak bisa dimakan"
“Sangat disayangkan dia tak bisa merasakan kekaguman dan rasa hormat kepada sang atlet,” kata Toyota mengenai kelakuan Kawamura itu. "Dan sangat disesalkan dia tidak mau memikirkan pencegahan infeksi," kata produsen otomotif terbesar di dunia itu, seperti dikutip Reuters.
Baca juga: Toyota tak siarkan iklan TV Olimpiade di Jepang, kenapa?
Seorang pejabat di balai kota Nagoya mengatakan Kawamura belum mengeluarkan tanggapan atas kritik Toyota yang merupakan pemilik tim sofbol Red Terriers yang diperkuat Goto, dan menguasai perekonomian wilayah Jepang tengah di mana Nagoya berada.
Tindakan sang walikota yang nyata mengabaikan etiket virus corona di Jepang di mana mengenakan masker sudah menjadi kebiasaan, bahkan selama musim panas sekalipun, terjadi pada saat kasus COVID-19 di Jepang tengah melonjak akibat menyebarnya varian Delta yang lebih menular.
Kawamura yang pernah menuai kontroversi karena berusaha menutup pameran tentang perempuan yang dipaksa bekerja di rumah bordil tentara Jepang selama Perang Dunia Kedua, April lalu terpilih kembali untuk masa jabatan keempat.
Baca juga: Pengalaman unik nan lucu atlet renang maraton 10km Olimpiade Tokyo
Baca juga: Kisah begitu ketatnya protokol kesehatan Olimpiade Tokyo
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021
Tags: