Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama BRI Sunarso menyampaikan tiga fase sinergi untuk menciptakan perkembangan tahapan perjalanan yang terintegrasi bagi usaha segmen ultra mikro.
“Kita akan membuat ekosistem dari tiga segitiga, (antara) BRI sebagai induk, ada Pegadaian, (dan) ada PNM (Permodalan Nasional Madani),” ujar Sunarso dalam webinar, Jakarta, Kamis.
Fase pertama, adalah empower yang bertujuan melakukan pemberdayaan usaha kelompok masyarakat prasejahtera agar dapat menjadi wirausaha yang mandiri. Bagian ini akan didominasi oleh PNM yang akan membantu melalui group lending dan melalui pendampingan.
Kemudian, fase kedua ialah integrate yang berarti kebutuhan pendanaan tambahan dapat dilayani oleh BRI atau Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro untuk produk gadai.
Terakhir, yaitu fase upgrade, dalam arti usaha ultra mikro agar naik kelas ke segmen makro dan dilayani oleh BRI melalui produk kredit umum pedesaan (Kupedes).
Baca juga: Kementerian BUMN dan BRI komitmen dukung UMKM untuk naik kelas
Dengan menjalankan tiga fase tersebut, dikatakan akan ada beberapa manfaat yang akan diperoleh.
Pertama, secara ekonomi akan memberikan hasil tambah bagi pemegang saham dari usaha ultra mikro. Secara sosial, akan meningkatkan kapabilitas usaha ultra mikro melalui pemberdayaan usaha. Sedangkan yang ketiga, yaitu sustainable yang berarti berkontribusi terhadap peningkatan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia.
Adapun value proposition holding ultra mikro terdiri dari enam poin, yaitu produk yang komprehensif, akses yang lebih luas, integrasi database, joint costumer acquisition, micro payment & beyond banking, dan pemberdayaan usaha.
"Sudah barang tentu komunikasinya kepada pelaku-pelakunya tak seperti ini, mereka gak ngertilah (misalnya) ngomong empowering. Komunikasinya harus ada bahasanya sendiri," terang dia.
Baca juga: BRI sebut Gernas BBI beri banyak peluang keuntungan bagi UMKM Jatim
Sebelumnya, Kementerian BUMN dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berkomitmen mendukung pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Indonesia untuk naik kelas.
Sebelumnya, Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan di Jakarta, Kamis, (5/8), bahwa saat pelaku UMKM semakin kuat, diharapkan ketahanan ekonomi nasional pun akan semakin kuat. Untuk itu, pihaknya menegaskan pelaku UMKM harus diedukasi.
“Hal pertama yang perlu diedukasi adalah spirit entrepreneurship. Dengan demikian pelaku usaha memiliki semangat baja dalam mempertahankan dan mengembangkan usahanya," ujar Sunarso dalam keterangan tertulis.
Baca juga: BRI siap bantu akses pasar lebih luas bagi UMKM lewat Gernas BBI
Kedua, adalah edukasi pada kemampuan mengelola administrasi dan manajerial. Menurut Sunarso, ketika pelaku usaha UMKM mampu tertib administrasi dan manajerial, bank pun akan berebut menawarkan jasa layanan keuangan.
Adapun faktor ketiga yang harus diedukasi adalah aksesibilitas. Bagaimana pelaku usaha UMKM bisa mengakses informasi, teknologi, pasar, termasuk memperoleh permodalan.
“Termasuk Good Corporate Governance Principles. Itu harus diajarkan kepada UMKM. Yang terakhir saya pikir itu sustainability. Harus dipikirkan journey dari usahanya. Kalau sekarang usaha ultra mikro maka target sekian tahun harus (naik kelas) ke mikro, kecil, dan bahkan menengah,” kata Dirut BRI tersebut.
Baca juga: Ekonom: Rights issue BRI dorong UMKM naik kelas lewat BUMN ultra mikro
Dirut BRI sampaikan tiga fase tingkatkan segmen usaha ultra mikro
5 Agustus 2021 12:44 WIB
Tangkapan layar Direktur Utama BRI Sunarso dalam webinar, Kamis (4/8/2021). ANTARA/M. Baqir Idrus Alatas
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2021
Tags: