BRIN dukung ekosistem dan model bisnis tingkatkan pemanfaatan EBT
5 Agustus 2021 11:41 WIB
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko berbicara dalam acara virtual peluncuran SPKLU di Jakarta, Kamis (5/8/2021) ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak
Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mendukung penguatan ekosistem dan model bisnis untuk meningkatkan riset dan pemanfaatan energi ramah lingkungan dan energi baru terbarukan (EBT) di Tanah Air, termasuk di dalamnya untuk ekosistem kendaraan listrik.
"Peluncuran stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) ini merupakan awal yang bagus bagaimana kita bisa menciptakan ekosistem dan juga model bisnis yang baru terkait energi baru terbarukan yang menjadi keinginan kita bersama untuk mencapai tahun 2025 sebanyak 23 persen bauran energi," kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dalam acara virtual peluncuran SPKLU di Jakarta, Kamis.
Baca juga: BPPT: Perkuat ekosistem inovasi PLTP tingkatkan kontribusi EBT
Peluncuran SPKLU MT Haryono dan Lenteng Agung yang dilakukan pada Kamis (5/8) merupakan hasil kerja sama antara Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dengan PT Pertamina.
Pada kesempatan itu, Kepala BRIN menuturkan pihaknya juga melakukan peningkatan riset dan inovasi di bidang energi ramah lingkungan.
Handoko mengatakan para periset khususnya di BPPT dan BRIN secara umum sudah mengembangkan banyak riset dan inovasi terkait dengan energi dan lebih khusus tentang EBT untuk mendorong pemakaian energi yang lebih ramah lingkungan dan berkesinambungan.
Baca juga: Gubernur NTT bantu 1.000 unit kompor biomasa dukung inovasi lokal
Salah satunya adalah riset dan inovasi untuk mendukung implementasi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) untuk transportasi jalan di Indonesia.
"Ini tentu tidak mudah karena apakah kita harus mengubah seluruh kendaraan bermotor dengan listrik tentu itu bukan suatu hal yang mudah karena kita akui secara teknologi memang masih ada beberapa kendala, dan ini dialami semua negara secara global khususnya terkait dengan baterai," ujar Handoko.
BRIN mendukung penciptaan model bisnis baru yang bisa memberikan manfaat bagi semua pihak di tengah keterbatasan teknologi yang masih dialami saat ini termasuk dari sisi baterai dan SPKLU.
Baca juga: KKP ciptakan kincir air tambak hemat energi
Menurut Handoko, proses dan model bisnis tersebut penting untuk memastikan kesinambungan bagi semua pihak sehingga teknologi yang dikembangkan itu bisa berlanjut dan terus berkembang.
Untuk mendukung terciptanya model bisnis tersebut, BRIN membuka berbagai opsi dengan semua pihak khususnya para mitra strategis seperti Pertamina yang sudah memiliki jejaring, lokasi dan juga pasar.
"Bagaimana Pertamina juga bisa bersama-sama BRIN dan tentu mungkin juga PLN (Perusahaan Listrik Negara) me-'redesign' (mendesain ulang) model bisnis baru terkait kendaraan listrik dan infrastruktur pendukungnya khususnya SPKLU," tutur Kepala BRIN.
Handoko menuturkan itu merupakan tantangan yang harus segera diselesaikan dan didiskusikan sehingga bisa dibentuk model bisnis yang berkelanjutan dalam jangka panjang dan menguntungkan bagi berbagai pihak di dalamnya.
BRIN berharap model bisnis baru juga bisa semakin mendorong riset dan inovasi tidak hanya terkait baterai sebagai tempat penyimpanan energi tetapi juga sistem utama yang mendukung ekosistem KBLBB.
"Peluncuran stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) ini merupakan awal yang bagus bagaimana kita bisa menciptakan ekosistem dan juga model bisnis yang baru terkait energi baru terbarukan yang menjadi keinginan kita bersama untuk mencapai tahun 2025 sebanyak 23 persen bauran energi," kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dalam acara virtual peluncuran SPKLU di Jakarta, Kamis.
Baca juga: BPPT: Perkuat ekosistem inovasi PLTP tingkatkan kontribusi EBT
Peluncuran SPKLU MT Haryono dan Lenteng Agung yang dilakukan pada Kamis (5/8) merupakan hasil kerja sama antara Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dengan PT Pertamina.
Pada kesempatan itu, Kepala BRIN menuturkan pihaknya juga melakukan peningkatan riset dan inovasi di bidang energi ramah lingkungan.
Handoko mengatakan para periset khususnya di BPPT dan BRIN secara umum sudah mengembangkan banyak riset dan inovasi terkait dengan energi dan lebih khusus tentang EBT untuk mendorong pemakaian energi yang lebih ramah lingkungan dan berkesinambungan.
Baca juga: Gubernur NTT bantu 1.000 unit kompor biomasa dukung inovasi lokal
Salah satunya adalah riset dan inovasi untuk mendukung implementasi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) untuk transportasi jalan di Indonesia.
"Ini tentu tidak mudah karena apakah kita harus mengubah seluruh kendaraan bermotor dengan listrik tentu itu bukan suatu hal yang mudah karena kita akui secara teknologi memang masih ada beberapa kendala, dan ini dialami semua negara secara global khususnya terkait dengan baterai," ujar Handoko.
BRIN mendukung penciptaan model bisnis baru yang bisa memberikan manfaat bagi semua pihak di tengah keterbatasan teknologi yang masih dialami saat ini termasuk dari sisi baterai dan SPKLU.
Baca juga: KKP ciptakan kincir air tambak hemat energi
Menurut Handoko, proses dan model bisnis tersebut penting untuk memastikan kesinambungan bagi semua pihak sehingga teknologi yang dikembangkan itu bisa berlanjut dan terus berkembang.
Untuk mendukung terciptanya model bisnis tersebut, BRIN membuka berbagai opsi dengan semua pihak khususnya para mitra strategis seperti Pertamina yang sudah memiliki jejaring, lokasi dan juga pasar.
"Bagaimana Pertamina juga bisa bersama-sama BRIN dan tentu mungkin juga PLN (Perusahaan Listrik Negara) me-'redesign' (mendesain ulang) model bisnis baru terkait kendaraan listrik dan infrastruktur pendukungnya khususnya SPKLU," tutur Kepala BRIN.
Handoko menuturkan itu merupakan tantangan yang harus segera diselesaikan dan didiskusikan sehingga bisa dibentuk model bisnis yang berkelanjutan dalam jangka panjang dan menguntungkan bagi berbagai pihak di dalamnya.
BRIN berharap model bisnis baru juga bisa semakin mendorong riset dan inovasi tidak hanya terkait baterai sebagai tempat penyimpanan energi tetapi juga sistem utama yang mendukung ekosistem KBLBB.
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021
Tags: