Jakarta (ANTARA) - Koordinator Operasional 1 Isolasi Terpadu Rumah Susun Pasar Rumput Letnan Satu dr Dicky Budi Nur Cahya menyebutkan secara umum jumlah pasien COVID-19 yang isolasi mandiri mengalami penurunan.
Baca juga: Pemkot Jaksel: hanya Rusun Pasar Rumput jadi tempat isolasi terpusat
Meskipun terjadi penambahan sebanyak 26 orang, namun Dicky menuturkan jumlah masyarakat yang isolasi secara keseluruhan menurun pada beberapa hari terakhir ini.
“Iya, bertambah 26 orang. Sebelumnya 453 pasien, tetapi minggu-minggu ini secara umum ada penurunan masyarakat yang isolasi di sini,” kata Dicky Budi Nur Cahya saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.
Hingga hari ini terdapat 479 pasien yang terdiri dari 219 laki-laki dan 260 perempuan masih menjalani perawatan intensif dari tim dokter di tempat isolasi terpadu itu.
Sementara itu, secara kumulatif angka pasien yang isolasi mandiri (isoman) di Rusun Pasar Rumput sejak beroperasi pada 18 Juli hingga 4 Agustus 2021, sebanyak 722 pasien.
Baca juga: Presiden tinjau kesiapan Rusun Pasar Rumput jadi tempat isolasi
Menurut Dicky, pihaknya baru menggunakan satu dari tiga menara (tower), dengan menyediakan 1.659 tempat tidur untuk merawat pasien isolasi mandiri.
Dia menambahkan, Rusun Pasar Rumput hanya sebagai tempat isolasi terpusat bagi pasien COVID-19 bergejala ringan dan orang tanpa gejala (OTG).
Sebelumnya, Kepala Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Selatan Helmi mengatakan Rusun Pasar Rumput menjadi satu-satunya tempat isolasi terpusat (isoter) yang masih digunakan di wilayahnya seiring dengan penurunan jumlah kasus aktif COVID-19.
“Saat ini ke Rusun Pasar Rumput. LPMP dan graha wisata Ragunan sementara diistirahatkan. Bukannya sisa, tetapi yang digunakan,” ujar Helmi.
Baca juga: Pemerintah kebut persiapan Rusun Pasar Rumput jadi tempat isolasi
Pengelola: secara umum pasien isoman di Rusun Pasar Rumput menurun
4 Agustus 2021 21:20 WIB
Situasi di depan RS Darurat COVID-19 Rusun Pasar Rumput, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (3/8/2021). (ANTARA/Sihol Hasugian)
Pewarta: Sihol Mulatua Hasugian
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2021
Tags: