Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Siti Nadia Tarmizi mengemukakan penurunan angka kasus COVID-19 di Indonesia belum mencapai rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni minimal kurang dari 5 persen.

"'Positivity rates' nasional saat ini berada di angka 25,2 persen dengan tren menurun di dua pekan terakhir. Meskipun terjadi penurunan, angka positif masih tinggi untuk bisa mencapai target kurang dari 5 persen sesuai rekomendasi WHO," katanya pada keterangan pers secara virtual yang dipantau dari kanal YouTube FMB9, di Jakarta, Rabu sore.

Ia mengatakan WHO memberikan panduan terkait pelacakan kasus melalui "testing rates" minimal 1 per 1.000 penduduk per pekan sebagai indikator surveilans yang komprehensif.

Sedangkan "testing rates" nasional saat ini sudah berada pada angka 4,01 per 1.000 penduduk per pekan, di mana angka ini turun sedikit dibandingkan pekan sebelumnya yang mencapai 4,01 per 1.000 penduduk.

"Terkait testing, masih ada tiga provinsi yang masih belum mencapai target testing yaitu Lampung, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Maluku," katanya.

Pada kesempatan tersebut, Nadia juga menyampaikan terkait angka kasus mingguan COVID-19 secara nasional yang sedang terjadi penurunan jumlah kasus sebanyak 5 persen dibandingkan pekan sebelumnya.

"Meskipun begitu, perlu dicatat beberapa provinsi yang melaporkan kenaikan kasus lebih dari 50 persen dibandingkan sebelumnya," katanya.

Wilayah tersebut di antaranya Provinsi Aceh, Riau, Bengkulu, Sulawesi Tengah dan Gorontalo.

Adapun jumlah kematian pada sepekan terakhir dilaporkan bertambah sebanyak 28 persen dibandingkan pekan sebelumnya yang terjadi secara merata di 28 provinsi di Indonesia.

Sebanyak 50 persen penambahan jumlah kematian dalam sepekan terakhir terjadi di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung Kepulauan Riau, Jawa Barat, NTB, NTT, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo dan Sulawesi Barat, demikian Siti Nadia.

Baca juga: Masyarakat delapan provinsi diminta tidak terlena atas penurunan kasus

Baca juga: WHO: 100.000 kematian COVID akan terjadi setiap pekan 'segera'

Baca juga: Satgas: Penurunan testing di akhir pekan pengaruhi angka spesimen

Baca juga: WHO peringatkan bahaya pencampuran vaksin COVID-19