Presiden SBY: Koordinasikan Rencana Relokasi Korban Tsunami Mentawai
28 Oktober 2010 23:58 WIB
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, bersama rombongan berdialog dengan korban tsunami yang selamat di pengungsian Dusun Purourougat, Desa Malakopak, Kecamatan Pagai Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumbar, Kamis (28/10). (ANTARA/Iggoy el Fitra)
Mentawai (ANTARA News) - Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memerintah gubernur Sumbar dan Bupati Kepulauan Mentawai agar mengkoordinasi secara baik rencana relokasi korban tsunami di kabupaten itu.
Kepala Negara menyampaikan hal itu, Kamis, ketika melakukan peninjauan langsung ke lokasi bencana gempa 7,2 Skala Richter (SR) dan tsunami di Mentawai.
Presiden setelah melakukan peninjaun langsung ke lokasi bencana gempa dan tsunami Mentawai, menginap di Kota Padang dan dijadwalkan bertolak ke Jakarta pada Jumat.
Presiden SBY juga meminta pemerintah provinsi Sumbar dan kabupaten Mentawai, melibatkan tokoh masyarakat dan tokoh agama dalam memikirkan dan merencanakan relokasi korban bencana tsunami yang permukimannya terkena dampak bencana itu.
Menurut Presiden, apakah warga yang permukimannya terkena gelombang tsunami harus dipindahkan ke pulau lain, atau digeser lebih ke arah perkitan tempat relokasinya.
Oleh karena itu, rencana harus dirumuskan secara bersama dengan melibatkan semua pihak, sehingga bisa menghasilkan kesepakatan yang tepat.
Kepala Negara kesempatan tersebut, mengingatkan kepada instansi tingkat provinsi dan kabupaten Mentawai melakukan tindakan yang baik dalam masa tanggap darurat sampai pada relokasi warga.
"Penangan pada masa tanggap darurat harus disukseskan gubernur dan bupati Mentawai, terhadap evakuasi korban yang meninggal dan korban dipengungsian," katanya.
Selain itu, Dinas Kesehatan provinsi dan kabupaten Mentawai, harus memperhatikan kondisi kesehatan korban-korban yang berada di pengungsian sehingga tak menimbulkan penyakit menular.
Presiden mengatakan, upaya yang telah dilakukan sangat disambut baik, dan pemerintah pusat akan membantu kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan dalam pengobatan korban tsunami.
Kepala negara tak menginginkan warga yang terkena dampak bencana di Kepulauan Mentawai dihantui rasa takut. Justru itu, diperlukan peran tokoh agama, tokoh masyarakat ikut membicarakan dan menenangkan masyarakat.
Presiden dan Ibu negara, Ani Yudhoyono ketika bertemu dan berdoa dihadapan pada korban bencana tsunami Mentawai, terlihat terharu sekali melihat dan mengucapkan rasa keprihatinan yang mendalam.
SBY meminta dalam penangan tanggap darurat, agar penyebaran bantuan terhadap korban yang berada dipengusian tepat sasaran, baik bahan makanan, obat-obatan.
Selain itu, perlu diperhatikan kebutuhan air bersih untuk konsumsi dan mandi warga di pengsian. Presiden meninjau lokasi korban tsunami Mentawai melalui jalur udara. (ANT/K004)
Kepala Negara menyampaikan hal itu, Kamis, ketika melakukan peninjauan langsung ke lokasi bencana gempa 7,2 Skala Richter (SR) dan tsunami di Mentawai.
Presiden setelah melakukan peninjaun langsung ke lokasi bencana gempa dan tsunami Mentawai, menginap di Kota Padang dan dijadwalkan bertolak ke Jakarta pada Jumat.
Presiden SBY juga meminta pemerintah provinsi Sumbar dan kabupaten Mentawai, melibatkan tokoh masyarakat dan tokoh agama dalam memikirkan dan merencanakan relokasi korban bencana tsunami yang permukimannya terkena dampak bencana itu.
Menurut Presiden, apakah warga yang permukimannya terkena gelombang tsunami harus dipindahkan ke pulau lain, atau digeser lebih ke arah perkitan tempat relokasinya.
Oleh karena itu, rencana harus dirumuskan secara bersama dengan melibatkan semua pihak, sehingga bisa menghasilkan kesepakatan yang tepat.
Kepala Negara kesempatan tersebut, mengingatkan kepada instansi tingkat provinsi dan kabupaten Mentawai melakukan tindakan yang baik dalam masa tanggap darurat sampai pada relokasi warga.
"Penangan pada masa tanggap darurat harus disukseskan gubernur dan bupati Mentawai, terhadap evakuasi korban yang meninggal dan korban dipengungsian," katanya.
Selain itu, Dinas Kesehatan provinsi dan kabupaten Mentawai, harus memperhatikan kondisi kesehatan korban-korban yang berada di pengungsian sehingga tak menimbulkan penyakit menular.
Presiden mengatakan, upaya yang telah dilakukan sangat disambut baik, dan pemerintah pusat akan membantu kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan dalam pengobatan korban tsunami.
Kepala negara tak menginginkan warga yang terkena dampak bencana di Kepulauan Mentawai dihantui rasa takut. Justru itu, diperlukan peran tokoh agama, tokoh masyarakat ikut membicarakan dan menenangkan masyarakat.
Presiden dan Ibu negara, Ani Yudhoyono ketika bertemu dan berdoa dihadapan pada korban bencana tsunami Mentawai, terlihat terharu sekali melihat dan mengucapkan rasa keprihatinan yang mendalam.
SBY meminta dalam penangan tanggap darurat, agar penyebaran bantuan terhadap korban yang berada dipengusian tepat sasaran, baik bahan makanan, obat-obatan.
Selain itu, perlu diperhatikan kebutuhan air bersih untuk konsumsi dan mandi warga di pengsian. Presiden meninjau lokasi korban tsunami Mentawai melalui jalur udara. (ANT/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010
Tags: