338 Korban Tsunami Mentawai Belum Ditemukan
28 Oktober 2010 23:49 WIB
Jajaran Kepolisian bersama pihak terkait, Kamis (28/10), menggotong mayat seorang perempuan warga Dusun Purourougat, Desa Malakopak, Kecamatan Pagai Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumbar, yang hanyut akibat gelombang tsunami. (ANTARA/Iggoy el Fitra)
Padang (ANTARA News) - Tim gabungan di Posko Darurat Penanggulangan Bencana gempa dan tsunami di Sikakap, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar) masih mencari 338 warga yang hilang.
"Data sementara korban yang sudah ditemukan tercatat 343 mayat dan diperkirakan sebanyak 338 masih dinyatakan hilang," kata petugas Posko Darurat Bencana di Sikakap, Mentawai, Arnalia ketika dikonfirmasi dari Padang, Kamis.
Pegawai Kantor Camat Sikakap itu, menyebutkan data korban yang telah ditemukan mayatnya sampai pada posisi 15.30 WIB, masih 343 jasad yang dilaporkan dari kepala dusun dan petugas di lapangan.
Sedangkan korban yang mengalami luka-luka berat bertambah menjadi 264 orang dan luka ringan menjadi 140 orang. Data kerusakan rumah pendudukan yang baru masuk ke posko tercatat 436 unit rusak berat dan rusak ringan berjumlah 190 unit.
Fasilitas umum, lima jembatan rusak berat, empat sarana sarana pendidikan rusak berat, lima unit rumah ibadah rusak berat, empat unit rumah dinas rusak berat.
Menyoal warga yang berada di pengungsian, Arnalia menyebutkan, belum diketahui secara pasti datanya, perkiraan awal bisa mencapai 4000 KK tersebar pada tiga kecamatan.
Namun, masyarakat yang rumahnya hancur dihantam tsunami, seperti di Munte baru-baru masih memilih tinggal di pengungsian. "Tim evakuasi sudah menelusuri titik - titik pengungsian warga," katanya.
Arnalia menyampaikan, sejumlah bantuan yang diangkut dari Padang dengan kapal perintis Perhubungan Sumbar, sudah sampai di posko darurat Sikakap, begitu pun kapal Dewaruci sudah merapat.
Bantuan yang sudah sampai di posko utama tanggap darurat Sikakap, berupa tenda, bahan makanan dan obat-obatan serta jenis lainnya.
Menyinggung adanya kapal asing yang merapat di Mentawai, pihak posko tanggap darurat di Sikakap belum mendapatkan informasi kebenarannya. (SA/K004)
"Data sementara korban yang sudah ditemukan tercatat 343 mayat dan diperkirakan sebanyak 338 masih dinyatakan hilang," kata petugas Posko Darurat Bencana di Sikakap, Mentawai, Arnalia ketika dikonfirmasi dari Padang, Kamis.
Pegawai Kantor Camat Sikakap itu, menyebutkan data korban yang telah ditemukan mayatnya sampai pada posisi 15.30 WIB, masih 343 jasad yang dilaporkan dari kepala dusun dan petugas di lapangan.
Sedangkan korban yang mengalami luka-luka berat bertambah menjadi 264 orang dan luka ringan menjadi 140 orang. Data kerusakan rumah pendudukan yang baru masuk ke posko tercatat 436 unit rusak berat dan rusak ringan berjumlah 190 unit.
Fasilitas umum, lima jembatan rusak berat, empat sarana sarana pendidikan rusak berat, lima unit rumah ibadah rusak berat, empat unit rumah dinas rusak berat.
Menyoal warga yang berada di pengungsian, Arnalia menyebutkan, belum diketahui secara pasti datanya, perkiraan awal bisa mencapai 4000 KK tersebar pada tiga kecamatan.
Namun, masyarakat yang rumahnya hancur dihantam tsunami, seperti di Munte baru-baru masih memilih tinggal di pengungsian. "Tim evakuasi sudah menelusuri titik - titik pengungsian warga," katanya.
Arnalia menyampaikan, sejumlah bantuan yang diangkut dari Padang dengan kapal perintis Perhubungan Sumbar, sudah sampai di posko darurat Sikakap, begitu pun kapal Dewaruci sudah merapat.
Bantuan yang sudah sampai di posko utama tanggap darurat Sikakap, berupa tenda, bahan makanan dan obat-obatan serta jenis lainnya.
Menyinggung adanya kapal asing yang merapat di Mentawai, pihak posko tanggap darurat di Sikakap belum mendapatkan informasi kebenarannya. (SA/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010
Tags: