Kuala Lumpur (ANTARA News) - Kota Bandung, Jawa Barat, menjadi salah satu tempat wisata yang sangat diminati oleh warga negara Malaysia baik yang berasal dari Kota Kuala Lumpur, Melaka, Johor maupun daerah-daerah lain di negara jiran tersebut.

"Orang Malaysia sangat minati berwisata ke Bandung. Ini bisa dilihat dari jumlah mereka yang datang ke kota kembang ini di atas 500 orang per hari bahkan bisa mencapai 1000 orang per hari," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat Herman Muchtar di sela-sela pameran "Bandung Week 2010" di Kuala Lumpur, Kamis.

Menurut dia, besarnya minat orang Malaysia ke Bandung diwujudkan dengan semakin banyaknya penerbangan dari negara tersebut ke Jakarta dan Bandung.

Saat ini, penerbangan langsung dari Kuala Lumpur ke Bandung ada lima kali sehari dengan jumlah penumpang rata-rata 100 orang dalam satu kali penerbangan.

Jumlahnya semakin banyak karena para wisatawan dari Malaysia yang mau ke Bandung itu banyak juga menggunakan penerbangan dari Jakarta.

"Banyak wisatawan Malaysia yang turun di Jakarta melanjutkan perjalanannya ke Bandung dengan kendaraan bermotor seperti mobil ataupun bis mengingat jarak tempuh melalui jalan tol sekitar tiga jam," paparnya.

Menurut dia, kehadiran wisatawan Malaysia di Bandung tentu berpengaruh pada peningkatan pendapatan daerah Kota Bandung. Sebab bila satu orang saja menghabiskan uang Rp500 ribu maka dengan jumlah wisatawan sekitar 30.000 orang per bulan bisa terkumpul devisa Rp15 miliar.

"Ini potensi pendapatan yang besar buat kota Bandung," ungkapnya dengan menyebutkan, pendapatan asli daerah (PAD) Kota Bandung saat ini hampir 50 persen dari sektor pariwisata.

Wisatawan Malaysia tersebut senang mengunjungi obyek-obyek wisata yang berada di Jawa Barat khususnya di sekitar wilayah Kota Bandung.

Disamping itu, mereka juga gemar berbelanja aneka produk kerajinan ataupun pakaian jadi yang banyak ditawarkan di sejumlah tempat di kota kembang ini.

Oleh karena itu, menurut dia, sudah saatnya Bandung mendirikan perwakilan pariwisata di Malaysia khususnya di Kuala Lumpur.

"Perlu digagas adanya Bandung Tourism Board di Kuala Lumpur," ungkapnya.

Sedangkan atase ekonomi KBRI Kuala Lumpur Rahmat Pramono berharap keinginan tersebut harus disiapkan secarap baik dengan menyusul tim kerjanya sehingga langkah-langkah yang digariskan bisa berjalan dengan lancar dan sesuai ketentuan.

"Dalam hal ini kami siap membantu," ungkapnya.

Sementara itu, pameran Bandung Week 2010 yang berlangsung mulai 28 Oktober hingga 31 Oktober 2010 bertujuan untuk lebih menarik minat masyarakat Malaysia terhadap produk-produk yang diproduksi Indonesia khususnya hasil produksi dari kota Bandung, Jawa Barat.

Selain itu, Bandung Week 2010 juga turut mempromosikan potensi-potensi pariwisata yang ada di kota Bandung maupun di sejumlah kota-kota besar di Jawa Barat. (N004/K004)