Denpasar (ANTARA News) - Sekretaris Kementerian Negara Lingkungan Hidup Ermien Rosita mengatakan, permasalahan lingkungan hidup yang melanda Indonesia saat ini semakin rumit dan kompleks.

"Untuk mengatasi permasalahan itu kita memerlukan upaya terpadu dengan melibatkan berbagai pihak," katanya di Denpasar, Kamis.

Pada kegiatan "Regional Summit 2010 Ecoregion Bali dan Nusa Tenggara", ia mengatakan, sinergitas dari semua pemangku kepentingan, baik bersifat lintas sektor maupun antardaerah merupakan hal mutlak dalam upaya penyelamatan lingkungan hidup di Tanah Air.

Ermien Rosita menegaskan, sinergi lintas sektor dan antardaerah merupakan hal yang mutlak mengingat pemilahan wilayah ekosistem memiliki kaidah dan parameter sendiri yang tentu tidak sama dengan sistem pembagian wilayah administrasi pemerintahan.

Untuk mengatasi perbedaan itu, kata dia, Kementerian Negara Lingkungan Hidup menyelenggarakan pertemuan Ekoregional dengan harapan melalui pertemuan ini tercipta keselarasan antara kepentingan pembangunan di berbagai wilayah dengan kepentingan pelestarian lingkungan hidup.

"Pertemuan ini merupakan momentum strategis untuk menegakkan kembali komitmen dan upaya-upaya pelestarian lingkungan secara terstruktur dan sistematisasi," katanya.

Ermien Rosita mengatakan, permasalahan lingkungan yang terjadi akhir-akhir ini tidak lagi terbatas sebagai masalah lokal. Namun, cakupannya sudah bersifat lintas daerah, bahkan lintas negara.

Sebagai contoh, kebakaran hutan dan lahan di Sumatra juga menyebabkan negara tetangga ikut terganggu oleh asap.

"Secara umum, permasalahan lingkungan hidup di Indonesia yang menuntut perhatian serius adalah masalah pencemaran air, pencemaran udara di kota-kota besar, pencemaran oleh limbah domestik dan sampah," ucapnya.

Selain itu, lanjut Ermien Rosita, kontaminasi lingkungan oleh bahan berbahaya beracun (B3), kerusakan hutan hujan tropis, kerusakan daerah aliran sungai (DAS), kerusakan ekosistem danau, kerusakan lingkungan pesisir dan laut maupun kerusakan lingkungan akibat aktivitas penambangan.

Di samping juga akibat penipisan lapisan ozon, pemanasan global dan perubahan iklim, bencana lingkungan, seperti banjir dan tanah longsor, kebakaran hutan dan lahan merupakan masalah lingkungan yang sangat serius.

Ia berharap, melalui kegiatan ini tersusun rencana aksi bersama dari berbagai pemangku kepentingan secara sinergis dan saling melengkapi sesuai dengan kewenangan dan tugas fungsinya masing-masing dalam upaya penyelamatan lingkungan.

Dikatakan, upaya itu bisa diwujudkan melalui peningkatan kapasitas pengelola konservasi melalui pendidikan dan peningkatan profesional.

"Langkah seperti ini yang kami akan lakukan dalam pengelolaan sumber daya alam dengan mengedepankan kesetaraan sosial, mengembangkan peraturan yang dapat diimplementasikan secara efektif, meningkatkan kesadaran masyarakat dan memperkuat penegakan peraturan dan beragam aksi nyata lainnya," katanya. (I020/K004)