Korban Tsunami Mentawai Bertambah Menjadi 347 Orang
28 Oktober 2010 20:16 WIB
Suasana pasca tsunami yang menghantam Mentawai, di Dusun Muntei Barubaru, Pagai Utara, Mentawai, Rabu (27/10). (ANTARA/Kris Hadiyanto-Setwapres)
Mentawai (ANTARA News) - Data Posko Darurat Penanganan Bencana di Kecamatan Sikakap, mencatat jumlah korban bencana gempa dan tsunami Mentawai, terus bertambah dan sampai Kamis pukul 17.00 WIB sudah mencapai 347 orang dan masih dinyatakan hilang 332 orang.
Sementara rumah masyarakat yang rusak berat tercatat 436 unit, rusak 190 unit, dan sarana pendidikan SD empat unit, SMA satu unit, demikian data yang diperoleh ANTARA dari Posko, Kamis.
Sedangkan fasilitas umum, berupa rumah dinas sebanyak enam unit, rumah ibadah enam unit, jembatan lima unit, resort dua lokasi dan kapal pesiar satu unit.
Pencarian terhadap korban hingga Kamis petang masih dilanjutkan, pencarian oleh tim gabungan dilakukan dengan menelusuri perairan di kawasan desa-desa yang terkena dampak bencana tsunami.
Korban yang mengalami luka-luka dari sejumlah desa sudah dievakuasi ke pengungsian di Sikakap untuk mendapatkan pertolongan pengobatan.
Sedangkan korban yang berada di pengungsian sudah mulai menerima distribusi bantuan oleh tim gabungan, bahkan sudah ada tim gabungan yang membangun tenda darurat, seperti di perkampungan penduduk Purou-rougat.
Perkampungan Purou-rougat, merupakan satu daerah terparah yang terkena dampak bencana gempa dan hantamban gelombang tsunami.
Untuk mencapai ke lokasi perkampungan itu, harus melalui jalur laut dengan menggunakan speed boat yang menghabiskan waktu satu jam.
Sejumlah kapal-kapal pengangkut bantuan logistik dari Pelabuhan Teluk Bayur, sudah merapat di Sikakap -posko utama tanggap darurat-.
Bantuan dari Padang ada yang didistribusikan melalui jalur udara dengan pesawat hercules milik TNI Angkatan Udara ke titik terkena dampak tsunami.
Pada hari ketiga pascagempa dan tsunami, warga Mentawai masih banyak yang memilih untuk bertahan di pengungsian, meskipun sebagai sudah ada yang dievakuasi. (ANT-143/K004)
Sementara rumah masyarakat yang rusak berat tercatat 436 unit, rusak 190 unit, dan sarana pendidikan SD empat unit, SMA satu unit, demikian data yang diperoleh ANTARA dari Posko, Kamis.
Sedangkan fasilitas umum, berupa rumah dinas sebanyak enam unit, rumah ibadah enam unit, jembatan lima unit, resort dua lokasi dan kapal pesiar satu unit.
Pencarian terhadap korban hingga Kamis petang masih dilanjutkan, pencarian oleh tim gabungan dilakukan dengan menelusuri perairan di kawasan desa-desa yang terkena dampak bencana tsunami.
Korban yang mengalami luka-luka dari sejumlah desa sudah dievakuasi ke pengungsian di Sikakap untuk mendapatkan pertolongan pengobatan.
Sedangkan korban yang berada di pengungsian sudah mulai menerima distribusi bantuan oleh tim gabungan, bahkan sudah ada tim gabungan yang membangun tenda darurat, seperti di perkampungan penduduk Purou-rougat.
Perkampungan Purou-rougat, merupakan satu daerah terparah yang terkena dampak bencana gempa dan hantamban gelombang tsunami.
Untuk mencapai ke lokasi perkampungan itu, harus melalui jalur laut dengan menggunakan speed boat yang menghabiskan waktu satu jam.
Sejumlah kapal-kapal pengangkut bantuan logistik dari Pelabuhan Teluk Bayur, sudah merapat di Sikakap -posko utama tanggap darurat-.
Bantuan dari Padang ada yang didistribusikan melalui jalur udara dengan pesawat hercules milik TNI Angkatan Udara ke titik terkena dampak tsunami.
Pada hari ketiga pascagempa dan tsunami, warga Mentawai masih banyak yang memilih untuk bertahan di pengungsian, meskipun sebagai sudah ada yang dievakuasi. (ANT-143/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010
Tags: