KLHK sebut pengelolaan sampah alami perkembangan signifikan
4 Agustus 2021 13:35 WIB
Tangkapan layar Direktur Pengelolaan Sampah KLHK Novrizal Tahar dalam diskusi virtual Festival Peduli Sampah Nasional 2021, Jakarta, Rabu (4/8/2021) ANTARA/Prisca Triferna.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengapresiasi keterlibatan semua pihak yang mendorong berbagai perkembangan signifikan sektor pengelolaan sampah dalam beberapa tahun terakhir.
"Persoalan sampah memang tidak ringan tapi dalam 3-4 tahun in kita melihat berbagai perkembangan-perkembangan yang sangat signifikan yang terjadi di Indonesia. Berbagai kalangan melakukan upaya inisiatif dan inovasi dalam menyelesaikan persoalan sampah itu sendiri," kata Direktur Pengelolaan Sampah KLHK Novrizal Tahar dalam diskusi virtual Festival Peduli Sampah Nasional 2021 dipantau dari Jakarta, Rabu.
Ia menyebut pihak produsen swasta telah memperlihatkan komitmen terhadap peran dan tanggung jawab dalam membantu menyelesaikan persoalan sampah yang berasal dari kemasan produk.
Hal itu mendukung aplikasi dari Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen yang dibuat pemerintah dengan salah satunya penarikan kembali sampah kemasan oleh produsen.
Baca juga: KLHK: Penumbuhan kesadaran masih jadi tantangan pengelolaan sampah
Komitmen dan tanggung jawab dunia usaha itu memperlihatkan lompatan besar terkait dengan pengelolaan sampah di Tanah Air. Langkah itu akan memberikan iklim dan kondisi yang lebih baik ke depannya dan demi mencapai target pengelolaan sampah 100 persen pada 2025.
Novrizal juga mengapresiasi gerakan partisipasi publik terkait dengan pengelolaan sampah yang terus berkembang pesat, seperti semakin banyaknya bank sampah, tempat pengolahan sampah reduce reuse recycle (TPS3R), dan wirausaha sosial yang bergerak di sektor pengelolaan sampah.
"Jadi kita berharap tentu ini menjadi sisi penting sebagai salah satu ekosistem dalam melakukan collecting persoalan sampah di Indonesia," kata dia.
Pemerintah sebelumnya menetapkan target pengelolaan sampah yang ingin dicapai 100 persen sampah terkelola dengan baik dan benar pada 2025, yang diukur melalui pengurangan sampah 30 persen dan penanganan sampah 70 persen.
Baca juga: Perlunya model kelembagaan pengelolaan sampah penggerak ekonomi rakyat
Baca juga: Menperin: Ekonomi sirkular berangkat dari pengelolaan sampah plastik
Baca juga: Perusahaan swasta perlu proaktif manfaatkan potensi ekonomi sampah
"Persoalan sampah memang tidak ringan tapi dalam 3-4 tahun in kita melihat berbagai perkembangan-perkembangan yang sangat signifikan yang terjadi di Indonesia. Berbagai kalangan melakukan upaya inisiatif dan inovasi dalam menyelesaikan persoalan sampah itu sendiri," kata Direktur Pengelolaan Sampah KLHK Novrizal Tahar dalam diskusi virtual Festival Peduli Sampah Nasional 2021 dipantau dari Jakarta, Rabu.
Ia menyebut pihak produsen swasta telah memperlihatkan komitmen terhadap peran dan tanggung jawab dalam membantu menyelesaikan persoalan sampah yang berasal dari kemasan produk.
Hal itu mendukung aplikasi dari Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen yang dibuat pemerintah dengan salah satunya penarikan kembali sampah kemasan oleh produsen.
Baca juga: KLHK: Penumbuhan kesadaran masih jadi tantangan pengelolaan sampah
Komitmen dan tanggung jawab dunia usaha itu memperlihatkan lompatan besar terkait dengan pengelolaan sampah di Tanah Air. Langkah itu akan memberikan iklim dan kondisi yang lebih baik ke depannya dan demi mencapai target pengelolaan sampah 100 persen pada 2025.
Novrizal juga mengapresiasi gerakan partisipasi publik terkait dengan pengelolaan sampah yang terus berkembang pesat, seperti semakin banyaknya bank sampah, tempat pengolahan sampah reduce reuse recycle (TPS3R), dan wirausaha sosial yang bergerak di sektor pengelolaan sampah.
"Jadi kita berharap tentu ini menjadi sisi penting sebagai salah satu ekosistem dalam melakukan collecting persoalan sampah di Indonesia," kata dia.
Pemerintah sebelumnya menetapkan target pengelolaan sampah yang ingin dicapai 100 persen sampah terkelola dengan baik dan benar pada 2025, yang diukur melalui pengurangan sampah 30 persen dan penanganan sampah 70 persen.
Baca juga: Perlunya model kelembagaan pengelolaan sampah penggerak ekonomi rakyat
Baca juga: Menperin: Ekonomi sirkular berangkat dari pengelolaan sampah plastik
Baca juga: Perusahaan swasta perlu proaktif manfaatkan potensi ekonomi sampah
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021
Tags: