Dolar AS naik karena selera risiko memburuk
4 Agustus 2021 06:49 WIB
Ilustrasi - Tangan sedang menghitung uang kertas 100 dolar AS. ANTARA/Valera Golovniov / SOPA Images/S via Reuters Connect/pri.
New York (ANTARA) - Dolar AS naik tipis pada akhir perdagangan pada hari Selasa (Rabu WIB) karena selera risiko memburuk di tengah meningkatnya jumlah infeksi COVID-19, mendorong peningkatan permintaan untuk mata uang yang aman (safe-haven).
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,04 persen menjadi 92,0777.
Pada akhir perdagangan di New York, euro turun menjadi 1,1863 dolar AS dari 1,1874 dolar AS di hari sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,3915 dolar AS dari 1,3894 dolar AS di hari sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,7393 dolar AS dari 0,7365 dolar.
Dolar AS dibeli pada 109,11 yen Jepang, lebih rendah dari 109,24 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9041 franc Swiss dari 0,9048 franc Swiss, dan naik menjadi 1,2537 dolar Kanada dari 1,2507 dolar Kanada.
Baca juga: Dolar menguat, ditopang data optimis ekonomi AS dan penurunan saham
Baca juga: Tekanan mata uang berisiko mereda, investor fokus pantau inflasi AS
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,04 persen menjadi 92,0777.
Pada akhir perdagangan di New York, euro turun menjadi 1,1863 dolar AS dari 1,1874 dolar AS di hari sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,3915 dolar AS dari 1,3894 dolar AS di hari sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,7393 dolar AS dari 0,7365 dolar.
Dolar AS dibeli pada 109,11 yen Jepang, lebih rendah dari 109,24 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9041 franc Swiss dari 0,9048 franc Swiss, dan naik menjadi 1,2537 dolar Kanada dari 1,2507 dolar Kanada.
Baca juga: Dolar menguat, ditopang data optimis ekonomi AS dan penurunan saham
Baca juga: Tekanan mata uang berisiko mereda, investor fokus pantau inflasi AS
Pewarta: Biqwanto Situmorang
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2021
Tags: