Vienna (ANTARA News) - Unggulan utama Jurgen Melzer mulai bekerja keras mempertahankan gelar dalam turnamen Piala Tenis Austria (Austria Tennis Trophy) dengan mengalahkan pemain dari Polandia Lukasz Kubot 7-6 (7/3) 7-6 (7-2) di Vienna, Rabu.

Petenis peringkat ke-12 dunia itu membutuhkan waktu dua jam 12 menit untuk maju ke putaran perempat final setelah mendapat "bye" pada putaran awal laga di lapangan tanah liat di Stadthalle, tempat ia menang setahun lalu atas Marin Cilic.

Finalis dari Kroasia itu tampil lagi sebagai unggulan kedua dan membuka pertandingan dengan kemenangan 7-6 (7/4), 6-2 atas petenis Ceko, Jan Hajek.

Cilic, peringkat ke-14, hanya menang dalam dua laga setelah tampil mengecewakan pada AS Terbuka, ketika ia kalah dalam laga lima set atas petenis Jepang, Kei Nishikori, pada putaran kedua.

Melzer berusaha menjadi pemenang untuk kedua kalinya dalam turnamen Vienna seperti yang dilakukan Ivan Ljubicic pada 2006.

"Saya bermain dengan bagus hari ini. Lawan saya Kubot bermain bagus dan pukulannya amat keras. Saya harus bermain fokus melawannya," katanya.

"Saya bermain dua kali `tiebreak` dan saya kira saya pantas memenangi pertandingan itu," katanya.

Pemain Austria itu dibuat harus bekerja keras oleh pemain Polandia, Kubot, yang sehari sebelumnya mengalahkan petenis dari Amerika, James Blake.

Melzer membuat 13 ace pada pertandinan itu sedangkan Kubot membuat enam kesalahan ganda.

Pemenang itu, yang juga juara ganda Wimbledon dan semifinalis Prancis Terbuka, memenangi set pertama dengan membuat empat keunggulan dari servisnya setelah pertandingan berlangsung 59 menit.

Pemain berusia 29 tahun dari Austria itu mengamankan satu poin melawan peringkat 66 Kubot pada game kesembilan, yang sempat memimpin ketika permainan memasuki "tiebreak".

Set kedua hampir sama dengan permainan set pertama, ketika Melzer mendominasi "tiebreak" kedua, mengamankan empat "match point" dan berasil melakukan servisnya.

Melzer memperbaiki kedudukan 17-9 pada laga di kampungnya itu, tempat ia bermain 11 kali dalam 12 tahun (ia tidak tampil pada 2000). Ia memiliki catatan 47-24 musim ini, tahun pertama ia memenangi 40 pertandingan tunggal putera.

"Rasanya enak sekali bila bertanding di negara sendiri. Kita tidak bisa mendapatkan hal seperti itu, walau seminggu pun dalam setahun," kata sang juara, "Tekanan sedikit tapi perasaan enak."

Bjorn Phau menutup pertandingan putaran pertama dengan mengalahkan rekannya finalis Stockholm minggu lalu, Florian Mayer, 6-2, 6-4. (*)

AFP/A008/F005