Wali Kota Palu imbau warga kibarkan bendera Merah Putih setengah tiang
3 Agustus 2021 23:06 WIB
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang kini menjabat Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin (kiri) berbincang dengan Ketua Utama Alkhairaat Habib Sagaf bin Muhammad Aljufri pada peringatan hari wafat (Haul) ke-51 tahun Guru Tua atau Sayyid Idrus bin Salim Aljufri di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, Sabtu (15/6/2019). ANTARA FOTO/Basri Marzuki/nz/aa
Palu (ANTARA) - Wali Kota Palu Hadianto Rasyid mengimbau warga mengibarkan bendera Merah Putih setengah tiang sebagai bentuk belasungkawa yang sangat mendalam atas wafatnya Ketua Utama Alkhairaat Habib Saggaf bin Muhammad Aljufri, Selasa sore.
Pengibaran bendera setengah tiang untuk menghormati jasa dan pengabdian ketua organisasi Islam terbesar di wilayah Indonesia Timur itu dilakukan dari Rabu (4/8) hingga Jumat (6/8), katanya di Palu, Selasa malam.
Pengibaran bendera tersebut tidak hanya dilakukan di rumah-rumah warga tetapi juga di instansi-instansi pemerintah di ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) itu, katanya.
Menurut Hadianto, jasa dan pengabdian Habib Saggaf bin Muhammad Aljufri begitu besar terutama di bidang pendidikan Islam.
"Insya Allah, amal ibadah almarhum Habib Saggaf bin Muhammad Aljufri diterima di sisi Allah SWT. Dilapangkan kubur beliau, dan diampuni dosa-dosa beliau,"ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pengurus Besar Alkhairaat Habib Sayyid Ali bin Muhammad Aljufri mengajak seluruh komisariat wilayah (Komwil) dan komisariat daerah (Komda) Alkhairaat agar menggelar tahlil.
Baca juga: Dewan pakar Alkahiraat: Habib Saggaf sosok ulama panutan di Sulteng
"Kita berada di tengah pandemi COVID-19. Jadi diimbau agar tahlilan dilakukan di rumah masing-masing sedangkan di Kota Palu dilaksanakan di Masjid Alkhairaat. Tapi nanti kita lihat situasinya," katanya.
Almarhum Habib Saggaf bin Muhammad Aljufri memimpin Alkhairaat sejak 1974. Alkhairaat memfokuskan kegiatannya pada pengembangan dunia pendidikan, terutama pendidikan Agama Islam di kawasan Indonesia Timur.
Semasa hidupnya, Habib Saggaf bin Muhammad Aljufri dikenal sebagai sosok dermawan, ulama, pendidik, cinta belajar, dan gemar mengajar meski usianya telah renta.
"Habib Saggaf dikenal sebagai seorang cendekiawan Muslim Indonesia asal Kota Palu yang lahir di Pekalongan. Ia adalah salah satu tokoh yang dihormati dalam masyarakat dan sering dikunjungi para pejabat negara untuk membahas masalah agama dan negara,"katanya.
Habib Saggaf bin Muhammad Aljufri wafat di Rumah Sakit Alkhairaat Kota Palu pada Selasa sekitar pukul 15:50 waktu setempat.
Almarhum dikebumikan pada Rabu selepas Shalat Zuhur di kompleks pemakaman Alkhairaat berdekatan dengan makam pendiri Alkhairaat, Habib Idrus bin Salim Aljufri.
Baca juga: Alkhairaat imbau tahlil dari rumah atas meninggalnya Habib Saggaf
Pengibaran bendera setengah tiang untuk menghormati jasa dan pengabdian ketua organisasi Islam terbesar di wilayah Indonesia Timur itu dilakukan dari Rabu (4/8) hingga Jumat (6/8), katanya di Palu, Selasa malam.
Pengibaran bendera tersebut tidak hanya dilakukan di rumah-rumah warga tetapi juga di instansi-instansi pemerintah di ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) itu, katanya.
Menurut Hadianto, jasa dan pengabdian Habib Saggaf bin Muhammad Aljufri begitu besar terutama di bidang pendidikan Islam.
"Insya Allah, amal ibadah almarhum Habib Saggaf bin Muhammad Aljufri diterima di sisi Allah SWT. Dilapangkan kubur beliau, dan diampuni dosa-dosa beliau,"ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pengurus Besar Alkhairaat Habib Sayyid Ali bin Muhammad Aljufri mengajak seluruh komisariat wilayah (Komwil) dan komisariat daerah (Komda) Alkhairaat agar menggelar tahlil.
Baca juga: Dewan pakar Alkahiraat: Habib Saggaf sosok ulama panutan di Sulteng
"Kita berada di tengah pandemi COVID-19. Jadi diimbau agar tahlilan dilakukan di rumah masing-masing sedangkan di Kota Palu dilaksanakan di Masjid Alkhairaat. Tapi nanti kita lihat situasinya," katanya.
Almarhum Habib Saggaf bin Muhammad Aljufri memimpin Alkhairaat sejak 1974. Alkhairaat memfokuskan kegiatannya pada pengembangan dunia pendidikan, terutama pendidikan Agama Islam di kawasan Indonesia Timur.
Semasa hidupnya, Habib Saggaf bin Muhammad Aljufri dikenal sebagai sosok dermawan, ulama, pendidik, cinta belajar, dan gemar mengajar meski usianya telah renta.
"Habib Saggaf dikenal sebagai seorang cendekiawan Muslim Indonesia asal Kota Palu yang lahir di Pekalongan. Ia adalah salah satu tokoh yang dihormati dalam masyarakat dan sering dikunjungi para pejabat negara untuk membahas masalah agama dan negara,"katanya.
Habib Saggaf bin Muhammad Aljufri wafat di Rumah Sakit Alkhairaat Kota Palu pada Selasa sekitar pukul 15:50 waktu setempat.
Almarhum dikebumikan pada Rabu selepas Shalat Zuhur di kompleks pemakaman Alkhairaat berdekatan dengan makam pendiri Alkhairaat, Habib Idrus bin Salim Aljufri.
Baca juga: Alkhairaat imbau tahlil dari rumah atas meninggalnya Habib Saggaf
Pewarta: Muhammad Arshandi
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2021
Tags: