Padang (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mentawai, Sumatra Barat, mencatat korban tewas akibat gempa dan tsunami yang ditemukan berjumlah 286 orang.

"Hingga Kamis (28/10) pukul 09.30 WIB, korban tewas akibat gempa dan tsunami yang telah ditemukan sebanyak 286 orang, sedangkan warga hilang berjumlah 252 jiwa," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Mentawai, Joskamtir yang dihubungi dari Padang, Kamis (28/10).

Menurutnya, pemberitaan mengenai jumlah korban tewas berjumlah 311 orang tidaklah benar. "Kami tidak tahu dari mana sumber beritanya," katanya.

Sedangkan korban yang luka parah dan ringan berjumlah 200 orang. Mereka saat ini dirawat Puskesmas Kecamatan Sikakap. "Saat ini stok obat-obatan di Puskesmas mulai menipis, korban luka terus bertambah," kata Joskamtir.

Gempa tersebut, katanya, juga mengakibatkan rusaknya 15 unit sekolah, 10 berupa gereja dan 225 rumah warga. Fasilitas umum yang rusak yakni 10 jembatan, dan jalan P2D sepanjang 8 Km tidak bisa dilalui.

Dua pulau juga dilaporkan mengalami kerusakan parah yakni Pulau Pagai Selatan dan Pagai Utara. Puluhan rumah di dua pulau tersebut rusak parah. Desa yang terparah mengalami kerusakan dari dua pulau tersebut adalah Desa Muntei Baru, Pagai Selatan, Mentawai.

"Jumlah korban dinyatakan hilang di Munte Baru tercatat 73 orang, yang 67 di antaranya sudah ditemukan dalam keadaan meninggal," katanya.

Dia menambahkan, kondisi dua pulau yang porak-poranda akibat gempa dan Tsunami terkendala akses jalan dan komunikasi. "Kami belum banyak mendapatkan laporan dalam penanganan korban akibat gempa dan Tsunami," katanya.

Gempa berkekuatan 7,2 SR mengguncang Sumatra Barat Senin, (25/10) pukul 21.42 WIB. Pusat gempa berada di 3.61 LS - 99.93 BT berkedalaman 10 kilometer.
(ANT-031/B010)