New York (ANTARA News) - Wabah makhluk kecil penghisap darah di New York City telah menyebar ke tempat yang menyimpan sejarah di kota yang tak pernah tidur itu --PBB, kata beberapa pejabat di organisasi dunia tersebut Rabu (27/10).

Hewan dengan bau menyengat itu terlihat di beberapa tempat seperti Empire State Building dan Bloomingdale, sebelum sampai ke pusat diplomasi internasional di East Side, Manhattan, di kota tersebut, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Kantor pers PBB menyatakan anjing pengendus kepinding telah "mengkonfirmasi" keberadaan hewan yang biasanya "bermukim" di ranjang itu di furnitur di lantai dasar Dag Hammarskjold Library, tempat kantor tim yang mengawasi proyek renovasi bernilai 1,9 miliar dolar AS di markas PBB.

"Furnitur ini telah dipindah ke satu bagian gedung yang tak digunakan oleh staf untuk memudahkan pembasmian hama," demikian isi pernyataan PBB, sebagaimana dikutip Reuters.

Perpustakaan itu adalah anjungan tiga-lantai yang berhubungan dengan bangunan utama.

"Kepinding telah ditemukan di banyak bangunan komersial dan umum di seluru New York City sehingga menunjukkan bertambah parahnya masalah," demikian antara lain isi pernyataan PBB.

Pada Agustus, perusahaan pembasmi hama Terminex mengatakan New York adalah kota besar yang menghadapi wabah paling besar kepinding di Amerika Serikat.

New York menghadapi makin banyak tamu malam yang tak diundang dibandingkan daerah kota lain, dan telah dinyatakan sebagai kota yang paling parah diserbu kepinding di Amerika Serkat (AS).

Kota itu mengalahkan Philadelphia, Detroit, Cincinnati dan Chicago, yang mengisi posisi lima teratas, demikian catatan perusahaan pembasmi serangga Terminix --yang mengumpulkan daftar tersebut berdasarkan volume telefon ke kantornya di seluruh negeri itu sepanjang tahun ini.

"Pada waktu lalu, semua kantor mungkin menerima dua telepon untuk meminta pemusnahan kepinding," kata jurubicara Terminix, Clint Bricoe, pada Agustus. "Sekarang, sebagian kanti kami menerima beberapa puluh telepon per pekan," ujarnya. seperti dikutip Reuters Life!

Perusahaan itu menduga perjalanan internasional sebagai penyebab kembalinya kepinding 60 tahun setelah hewan penghisap darah tersebut diduga telah dimusnahkan di AS.

Tapi, katanya, kemunculan kota yang lebih kecil di dalam daftarnya memperlihatkan hewan tersebut --yang hidup di furnitur, pakaian dan tas-- menancapkan cengkeramannya di jantung negara AS.

"Berbagai kota seperti Dayton dan Louisville menghadapi masalah kepinding. Itu bukti bahwa kepinding kembali dan dapat muncul di mana saja," kata Paul Curtis, ahli entomologi buat perusahaan itu. Ia merujuk kepada No.8 dan No.13 di daftar perusahaannya.

Briscoe mengatakan selama tiga tahun terakhir, bisnis komersial perusahaan tersebut dalam penanganan kepinding telah lebih dari dua kali lipat, sementara telefon dari rumah tangga lebih tinggi lagi.

Mantan presiden AS Bill Clinton telah memerangi penyebaran hewan tersebut di kantornya di Harlem, bersama dengan gerai pakaian Victoria`s Secret, toko pakaian remaja Hollister dan sejumlah hotel yang telah kehilangan penghasilan dalam jumlah ribuan dolar AS guna memerangi kepinding.

Terminix menyatakan serangga itu cenderung "menumpang" dari satu tempat ke tempat lain. Binatang tersebut sangat suka pada hotel, pesawat dan kapal pelayaran.
(ANT/A024)