Bau Mayat Korban Gempa Mulai Menyengat
28 Oktober 2010 04:38 WIB
Wapres Boediono didampingi Menko Kesra Agung Laksono dan Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri memanjatkan doa di depan jenazah korban tsunami yang menghantam Mentawai, di Dusun Muntei Barubaru, Pagai Utara, Mentawai, Rabu (27/10). (ANTARA/Kris Hadiyanto-Setwapres)
Mentawai (ANTARA News) - Bau mayat korban gempa dan Tsunami yang terjadi di Kabupaten Mentawai, Sumatera Barat, mulai mengeluarkan bau menyengat.
"Bau busuk mulai menusuk hidung, apalagi pada malam hari, ketika mau melakukan evakuasi terhadap korban gempa dan Tsunami," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Mentawai, Joskamtir, Mentawai, Kamis.
Menurut dia, ada beberapa mayat yang telah ditemukan Tim SAR tapi belum dimasukkan dalam kantong mayat.
"Kami juga membutuhkan ratusan kantong mayat, masker, serta tenda buat warga yang berada dalam pengungsian. "Masker sangat dibutuhkan bagi warga, disebabkan bau mayat sudah menyengat hal ini bisa membuat penyakit bagi masyarakat,"katanya.
"Jika bau busuk makin menyebar dan menyengat dikhawatirkan penyakit lain bisa muncul bersumber dari bau bangkai,"katanya.
Dia menambahkan, Tim SAR saat melakukan evakuasi terhadap korban gempa dan Tsunami, terpaksa memakai masker penutup hidung.
"Namun masker tersebut tinggal sedikit untuk beberapa hari saja, Tim SAR memakai satu masker untuk dua hari,"katanya.
Dia mengatakan, korban gempa dan Tsunami di Kabupaten Kepulauan Mentawai butuh lebih banyak obat-obatan dan makanan yang berada dalam pengungsian.
"Obat-obatan dan makanan yang ada di posko saat ini hanya cukup untuk beberapa hari saja,`katanya
(ANT/A038)
"Bau busuk mulai menusuk hidung, apalagi pada malam hari, ketika mau melakukan evakuasi terhadap korban gempa dan Tsunami," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Mentawai, Joskamtir, Mentawai, Kamis.
Menurut dia, ada beberapa mayat yang telah ditemukan Tim SAR tapi belum dimasukkan dalam kantong mayat.
"Kami juga membutuhkan ratusan kantong mayat, masker, serta tenda buat warga yang berada dalam pengungsian. "Masker sangat dibutuhkan bagi warga, disebabkan bau mayat sudah menyengat hal ini bisa membuat penyakit bagi masyarakat,"katanya.
"Jika bau busuk makin menyebar dan menyengat dikhawatirkan penyakit lain bisa muncul bersumber dari bau bangkai,"katanya.
Dia menambahkan, Tim SAR saat melakukan evakuasi terhadap korban gempa dan Tsunami, terpaksa memakai masker penutup hidung.
"Namun masker tersebut tinggal sedikit untuk beberapa hari saja, Tim SAR memakai satu masker untuk dua hari,"katanya.
Dia mengatakan, korban gempa dan Tsunami di Kabupaten Kepulauan Mentawai butuh lebih banyak obat-obatan dan makanan yang berada dalam pengungsian.
"Obat-obatan dan makanan yang ada di posko saat ini hanya cukup untuk beberapa hari saja,`katanya
(ANT/A038)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010
Tags: