Wapres Laporkan Peninjauan ke Mentawai Pada Presiden SBY
27 Oktober 2010 23:04 WIB
Wapres RI Boediono bersalaman dengan masyarakat korban tsunami di Kepulauan Mentawai, Sumbar, Rabu (27/10). Dalam kunjungannya, Wapres menyerahkan bantuan sebesar Rp1 miliar untuk masa tanggap darurat penganggulangan bencana Mentawai. (ANTARA/Setwapres-arif)
Padang (ANTARA News) - Wakil Presiden Boediono melaporkan hasil peninjauannya ke daerah gempa dan tsunami, Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat, kepada Presiden Soesilo Bambang Yudhono di ruang VIP Bandara Internasional Minangkabau, Padang, Rabu.
Laporan tersebut langsung disampaikan Boediono kepada Presiden beberapa saat setelah SBY beserta rombongan yang bertolak dari Hanoi mendarat di Bandara Internasional Minangkabau.
Boediono melaporkan perkembangan terbaru kepada Presiden Yudhoyono, usai melakukan peninjauan kelokasi gempa dengan menggunakan helikopter bersama Menteri Kesehatan, Endang Rahayu Sedianingsih, Menteri Sosial, Salim Segaf Aljufri, Menko Kesra, Agung Laksono dan Menteri Pekerjaan Umum, Joko Kirmanto dan Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno.
Wapres bersama rombongan bertolak dari BIM pada pukul 11.45 WIB menuju Kepulauan Mentawai, langsung menuju Sipora, untuk mendengarkan laporan perkembangan terbaru dari Bupati Mentawai, Edison Saleleubaja.
Usai mendengarkan paparan dari Bupati Mentawai, Wapres Boediono berkunjung ke salah satu desa yang paling parah dilanda gempa dan tsunami yaitu Desa Munte Baru, Pagai Selatan, di mana hampir 80 persen permukiman warga rata dengan tanah.
Deputi Kedaruratan BNPB, Sutrisno, yang tergabung dalam rombongan mengatakan kondisi Desa Munte Baru ketika rombongan tiba terlihat sepi dan ditinggal penghuninya.
"Hanya terlihat puing material bangunan rumah penduduk terhempas ke pinggiran hutan," kata dia.
Menurut dia, berdasarkan informasi dari salah seorang warga, gelombang tsunami yang datang mencapai 5 meter dan yang kedua mencapai 30 meter sehingga mengakibatkan desa tersebut rata dengan tanah.
Usai menerima laporan dari Wapres, Presiden Yudhoyono dijadwalkan akan berangkat ke Mentawai pada Kamis pagi. (ANT-207/K004)
Laporan tersebut langsung disampaikan Boediono kepada Presiden beberapa saat setelah SBY beserta rombongan yang bertolak dari Hanoi mendarat di Bandara Internasional Minangkabau.
Boediono melaporkan perkembangan terbaru kepada Presiden Yudhoyono, usai melakukan peninjauan kelokasi gempa dengan menggunakan helikopter bersama Menteri Kesehatan, Endang Rahayu Sedianingsih, Menteri Sosial, Salim Segaf Aljufri, Menko Kesra, Agung Laksono dan Menteri Pekerjaan Umum, Joko Kirmanto dan Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno.
Wapres bersama rombongan bertolak dari BIM pada pukul 11.45 WIB menuju Kepulauan Mentawai, langsung menuju Sipora, untuk mendengarkan laporan perkembangan terbaru dari Bupati Mentawai, Edison Saleleubaja.
Usai mendengarkan paparan dari Bupati Mentawai, Wapres Boediono berkunjung ke salah satu desa yang paling parah dilanda gempa dan tsunami yaitu Desa Munte Baru, Pagai Selatan, di mana hampir 80 persen permukiman warga rata dengan tanah.
Deputi Kedaruratan BNPB, Sutrisno, yang tergabung dalam rombongan mengatakan kondisi Desa Munte Baru ketika rombongan tiba terlihat sepi dan ditinggal penghuninya.
"Hanya terlihat puing material bangunan rumah penduduk terhempas ke pinggiran hutan," kata dia.
Menurut dia, berdasarkan informasi dari salah seorang warga, gelombang tsunami yang datang mencapai 5 meter dan yang kedua mencapai 30 meter sehingga mengakibatkan desa tersebut rata dengan tanah.
Usai menerima laporan dari Wapres, Presiden Yudhoyono dijadwalkan akan berangkat ke Mentawai pada Kamis pagi. (ANT-207/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010
Tags: