Pakar: Belum ada bukti hewan bisa tularkan COVID-19 ke manusia
3 Agustus 2021 17:16 WIB
Ilustrasi - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melihat kondisi pasien Harimau Sumatera Tino dan Hari pasca terpapar COVID-19 di Taman Margasatwa Ragunan, Minggu (1/8/2021). ANTARA/HO-Diskominfotik Pemprov DKI Jakarta
Jakarta (ANTARA) - Ahli virologi dan molekuler biologi dari Universitas Udayana Prof I Gusti Ngurah Mahardika mengatakan belum ada bukti dapat terjadi penularan dari hewan terinfeksi COVID-19 ke manusia meski tindakan pencegahan tetap harus dilakukan.
"Secara teoritis bisa dan sangat memungkinkan hanya bukti kita memang belum punya. Apakah sudah ada orang tertular dari hewan ke manusia, itu belum ada bukti," ujar Mahardika ketika dihubungi oleh ANTARA dari Jakarta pada Selasa.
Namun, dari sisi kesehatan masyarakat dia menegaskan perlu ada tindakan pencegahan dan penanganan kepada hewan sebelum menjadi sumber penularan ke manusia mengingat potensi yang ada.
Penanganan itu dilakukan bisa dengan memeriksakan hewan dan harus segera adanya vaksin COVID-19 untuk mencegah hewan menjadi sumber penularan.
"Kita mesti segera mengembangkan vaksin untuk hewan," tegasnya.
Baca juga: Pakar: Perlu segera dikembangkan vaksin COVID-19 untuk hewan
Baca juga: PSSP IPB: Belum ada data hewan tularkan COVID-19 ke manusia
Sebelumnya, dua harimau sumatera (Panthera tigris sondaica) di Taman Margasatwa Ragunan Jakarta telah terkonfirmasi positif COVID-19 pada 15 Juli 2021.
Tidak hanya di Indonesia, infeksi COVID-19 pada hewan juga terjadi pada gorila di Kebun Binatang San Diego serta harimau di Kebun Binatang Bronx, Amerika Serikat. COVID-19 juga ditemukan di hewan peliharaan kucing di Eropa dan anjing di Hong Kong yang terkonfirmasi terinfeksi penyakit tersebut dari pemiliknya.
Terkait vaksin untuk hewan, terdapat beberapa negara yang yang sudah menyuntikkan vaksin COVID-19 untuk satwa yaitu Rusia dengan vaksin Carnivac-Cov dan Kebun Binatang Oakland di California, AS yang menggunakan vaksin buatan Zoetis.
Baca juga: Serba- serbi COVID-19 pada hewan yang perlu diketahui
Baca juga: Anies kunjungi "pasien" di Ragunan yang sempat terpapar COVID-19
Baca juga: Ilmuwan AS pelajari kemungkinan penularan COVID dari hewan ke manusia
"Secara teoritis bisa dan sangat memungkinkan hanya bukti kita memang belum punya. Apakah sudah ada orang tertular dari hewan ke manusia, itu belum ada bukti," ujar Mahardika ketika dihubungi oleh ANTARA dari Jakarta pada Selasa.
Namun, dari sisi kesehatan masyarakat dia menegaskan perlu ada tindakan pencegahan dan penanganan kepada hewan sebelum menjadi sumber penularan ke manusia mengingat potensi yang ada.
Penanganan itu dilakukan bisa dengan memeriksakan hewan dan harus segera adanya vaksin COVID-19 untuk mencegah hewan menjadi sumber penularan.
"Kita mesti segera mengembangkan vaksin untuk hewan," tegasnya.
Baca juga: Pakar: Perlu segera dikembangkan vaksin COVID-19 untuk hewan
Baca juga: PSSP IPB: Belum ada data hewan tularkan COVID-19 ke manusia
Sebelumnya, dua harimau sumatera (Panthera tigris sondaica) di Taman Margasatwa Ragunan Jakarta telah terkonfirmasi positif COVID-19 pada 15 Juli 2021.
Tidak hanya di Indonesia, infeksi COVID-19 pada hewan juga terjadi pada gorila di Kebun Binatang San Diego serta harimau di Kebun Binatang Bronx, Amerika Serikat. COVID-19 juga ditemukan di hewan peliharaan kucing di Eropa dan anjing di Hong Kong yang terkonfirmasi terinfeksi penyakit tersebut dari pemiliknya.
Terkait vaksin untuk hewan, terdapat beberapa negara yang yang sudah menyuntikkan vaksin COVID-19 untuk satwa yaitu Rusia dengan vaksin Carnivac-Cov dan Kebun Binatang Oakland di California, AS yang menggunakan vaksin buatan Zoetis.
Baca juga: Serba- serbi COVID-19 pada hewan yang perlu diketahui
Baca juga: Anies kunjungi "pasien" di Ragunan yang sempat terpapar COVID-19
Baca juga: Ilmuwan AS pelajari kemungkinan penularan COVID dari hewan ke manusia
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021
Tags: