Jakarta (ANTARA) - Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono menyampaikan arahan terkait rencana pemberian bantuan atas dampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 kepada Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Utara.

Dalam rapat koordinasi di Jakarta, Selasa, Kasetpres menyampaikan bantuan berupa beras dan oksigen konsentrator akan diserahkan kepada pemerintah daerah (Pemda), Kepolisian Daerah (Polda), dan Komando Daerah Militer (Kodam) provinsi tersebut.

“Hari ini kami bersama dengan pengusaha yang terhimpun baik di Yayasan Tzu Chi maupun pengusaha yang cinta NKRI meringankan tangan untuk bisa membantu para warga kita di Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan dan tentunya nanti menyusul Sulawesi Utara. Tentunya mohon jajaran Pak Kapolda, Pak Pangdam untuk bisa mendistribusikannya,” ujar Kasetpres sebagaimana siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa.

Adapun bantuan yang diberikan terdiri dari beras yang dikemas masing-masing 5 kg dan oksigen konsentrator dengan rincian sebagai berikut:

Provinsi Sumatera Selatan diberikan 30 ribu karung beras untuk Polda, 15 ribu karung beras untuk Kodam, dan 50 unit oksigen konsentrator untuk Pemda.

Provinsi Kalimantan Timur diberikan masing-masing 20 ribu karung beras untuk Polda dan Kodam, serta 110 unit oksigen konsentrator untuk Pemda dengan catatan sepuluh unit oksigen konsentrator khusus diberikan kepada Kabupaten Nunukan.

Provinsi Sulawesi Selatan diberikan masing-masing 20 ribu karung beras untuk Polda dan Kodam, serta 50 unit oksigen konsentrator untuk Pemda.

Provinsi Sulawesi Utara diberikan 20 ribu karung beras untuk Polda, 50 ribu karung beras untuk Kodam, dan 50 unit oksigen konsentrator untuk Pemda.

Kasetpres mengatakan, bantuan tersebut akan mulai diproses hari ini (3/8). Ia berharap dalam satu atau dua hari ke depan bantuan tersebut sudah dapat diterima oleh Pemda, Polda, dan Kodam.

Selanjutnya, Kasetpres meminta bantuan tersebut agar dicatat sebagai barang milik negara setelah diterima.

“Mekanismenya khusus untuk oksigen konsentrator mohon diberikan kepada RSUD sesuai dengan kewenangan bapak dan kami mohon hari ini langsung dicatat sebagai milik barang negara di wilayah bapak ibu sekalian,” ujar Kasetpres.

Selain itu, Kasetpres juga menyampaikan kepada undangan rapat yang hadir bahwa dalam minggu ini akan ada seremonial penyerahan bantuan secara simbolis melalui konferensi video.

“Walaupun nanti beras karena cukup banyak masih menyusul, tetapi mungkin ada 5 ribu, 10 ribu sudah sampai tolong dikomunikasikan ke kami,” lanjut Kasetpres.

Sementara itu, perwakilan dari sejumlah daerah mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan. Mereka juga menyatakan akan segera mempersiapkan terkait mekanisme pengaturan, penerimaan, hingga pendistribusian bantuan.

Baca juga: Bulog pastikan bantuan beras PPKM berkualitas baik

Baca juga: Perwakilan BPKP turun langsung awasi bantuan beras PPKM


“Terima kasih banyak atas dukungan bantuan ini karena memang kami dari Mabes Polri, dari bapak Kapolri sudah memerintahkan kepada seluruh jajaran Polda untuk memberikan bantuan sebanyak-banyaknya kepada masyarakat yang terdampak terutama karena penerapan PPKM level 4 di Kalimantan Timur. Kami laporkan juga bahwa bantuan bapak ini sangat sangat berarti,” jelas perwakilan dari Polda Kalimantan Timur.

“Nanti dari pemerintah daerah Sumatera Selatan kami persiapkan kaitan dengan bagaimana mekanisme pengaturan penerimaan nanti termasuk juga pendistribusiannya ini. Nanti apabila saatnya nanti sudah mendapatkan bantuan, kami akan koordinasi lebih lanjut dan kami akan siap melaksanakan tugas yang mulia ini,“ ujar perwakilan dari Pemda Sumatera Selatan.

Penyaluran bantuan ini merupakan kontribusi dari Yayasan Buddha Tzu Chi dan Pengusaha Peduli NKRI. Inisiator Pengusaha Peduli NKRI Gandi Sulistiyanto, menuturkan bantuan tersebut lahir dari semangat gotong-royong para pengusaha untuk membantu meringankan beban masyarakat terdampak PPKM level 4.

“Spirit yang di galang oleh pengusaha peduli NKRI adalah spirit gotong royong. Sifatnya kebersamaan atau berjamaah, karena seribu tangan yang menyangga akan lebih ringan jika dibandingkan satu tangan saja,” tutur Gandi.

Baca juga: Menko Luhut: Perintah Presiden, rakyat tak boleh kelaparan

Baca juga: Dinsos: 50 ton bantuan beras PKKM terserap 100 persen