Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan pengiriman empat unit kapal untuk kepentingan tanggap darurat ke Mentawai, Sumatra Barat.

Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Bobby R Mamahit saat dihubungi di Jakarta, Rabu menjelaskan, keempat kapal itu terdiri dari KM Labobar milik PT Pelni dari Jakarta, dua unit kapal perintis dari Pelabuhan Pangkal Teluk Bayur, serta satu unit Kapal Navigasi milik Ditjen Perhubungan Laut.

"KM Labobar kita berangkatkan hari ini (27/10) dari Tanjung Priok sore ini, pukul 18.00, untuk mengangkut Satgas Ditjen Perhubungan Laut, relawan, serta bantuan logistik bencana, dll ke lokasi. Kapal Perintis dari Teluk Bayur juga kita berangkatkan ke sana," kata Bobby.

Sementara itu, Kapal Navigasi Ditjen Perhubungan Laut disiagakan di Pelabuhan Teluk Bayur.

Ia juga mengatakan, hingga Rabu pagi, bantuan yang terinventarisasi antara lain bahan pokok/beras senilai Rp500 juta dari PT Pelindo II Cabang Tanjung Priok, 2.000 kota Mi Instant sumbangan PT Bogasar/PT Indofood, 400 kotak Mi Instant Gaga Mie dari PT Wicaksana, serta bantuan lain yang dihimpun dari para pelaku usaha.

"Sementara jumlah pasti relawan yang akan berangkat masih dalam proses inventarisasi," paparnya.

Sementara itu, manajemen PT Pelni secara terpisah mengumumkan bahwa KM Labobar akan menempuh waktu pelayaran selama sekitar 30 jam dari Jakarta ke Mentawai.

Di Mentawai, kapal itu dijadwalkan akan bersandar di Pelabuhan Sikapap dan berlabuh di kolam pelabuhan dan menetap di sana selama satu minggu.

"Pengiriman bantuan dan relawan yang difasilitasi oleh kapal ini tidak dipungut biaya sama sekali. Bagi masyarakat yang ingin mengirim bantuan serta relawan yang ingin berangkat, kami persilakan dan agar secepatnya menghubungi kami di nomor 0811825890," jelas Kepala Operasi PT Pelni Cabang Tanjung Priok, Capt. Robert Mandagi.
(E008/B010)