Kominfo: Infrastruktur ibu kota baru negara gunakan teknologi terkini
3 Agustus 2021 14:22 WIB
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI Hary Budiarto berbicara dalam diskusi dalam jaringan Litbang dan Inovasi untuk Indonesia Maju di Jakarta, Selasa (03/08/2021). (ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak)
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI Hary Budiarto mengatakan infrastruktur di ibu kota baru negara menggunakan teknologi terkini.
"Infrastruktur yang ada di ibu kota baru tentunya infrastruktur yang sudah menggunakan teknologi terkini," kata Hary, dalam diskusi dalam jaringan (daring) "Litbang dan Inovasi untuk Indonesia Maju" di Jakarta, Selasa.
Ibu kota baru negara akan dipindahkan di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara di Provinsi Kalimantan Timur.
Hary menuturkan akan ada penggunaan fiber optik dan satelit di ibu kota baru negara.
"Kami harapkan semua sistem yang ada di ibu kota baru negara kita itu nanti merupakan suatu teknologi yang tercanggih, semuanya serba dikontrol dengan menggunakan automatic," tuturnya.
Ibu kota baru negara dibangun menjadi kota cerdas (smart city) dengan perencanaan yang terintegrasi untuk semua sistem, seperti sistem transportasi, edukasi dan sistem kerja yang akan menggunakan sarana elektronik.
"Maka kita siapkan semua infrastruktur yang berbasiskan kepada elektronik," ujarnya.
Hary menuturkan pihaknya merencanakan untuk menggunakan 5G di ibu kota baru karena 5G mempunyai karakteristik, seperti lebar pita atau bandwidth yang cukup lebar dan pengiriman data yang sangat cepat.
Dia menuturkan di Kalimantan masih banyak frekuensi yang bisa dipakai untuk 5G, sehingga tidak ada kendala terkait frekuensi di wilayah tersebut.
Selain itu, katanya, pusat data nasional juga akan dibangun di ibu kota baru negara sehingga semua data akan terintegrasi.
"Infrastruktur yang ada di ibu kota baru tentunya infrastruktur yang sudah menggunakan teknologi terkini," kata Hary, dalam diskusi dalam jaringan (daring) "Litbang dan Inovasi untuk Indonesia Maju" di Jakarta, Selasa.
Ibu kota baru negara akan dipindahkan di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara di Provinsi Kalimantan Timur.
Hary menuturkan akan ada penggunaan fiber optik dan satelit di ibu kota baru negara.
"Kami harapkan semua sistem yang ada di ibu kota baru negara kita itu nanti merupakan suatu teknologi yang tercanggih, semuanya serba dikontrol dengan menggunakan automatic," tuturnya.
Ibu kota baru negara dibangun menjadi kota cerdas (smart city) dengan perencanaan yang terintegrasi untuk semua sistem, seperti sistem transportasi, edukasi dan sistem kerja yang akan menggunakan sarana elektronik.
"Maka kita siapkan semua infrastruktur yang berbasiskan kepada elektronik," ujarnya.
Hary menuturkan pihaknya merencanakan untuk menggunakan 5G di ibu kota baru karena 5G mempunyai karakteristik, seperti lebar pita atau bandwidth yang cukup lebar dan pengiriman data yang sangat cepat.
Dia menuturkan di Kalimantan masih banyak frekuensi yang bisa dipakai untuk 5G, sehingga tidak ada kendala terkait frekuensi di wilayah tersebut.
Selain itu, katanya, pusat data nasional juga akan dibangun di ibu kota baru negara sehingga semua data akan terintegrasi.
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021
Tags: