Manchester (ANTARA News) - Javier Hernandez menyelamatkan muka Manchester United di hadapan para pendukung fanatiknya setelah mencetak gol penentuan yang membawa MU unggul 3-2 atas Wolverhampton Wanderers.

Dalam laga lanjutan Piala Carling, di Old Trafford, Selasa (26/10) waktu setempat. Gol striker yang baru berusia 22 tahun itu, demikian tulis The Telegraph, sekaligus membawa juara bertahan Piala Carling itu ke babak perempat final.

Hernandez yang masuk sebagai pengganti Bebe pada menit ke 81 hanya butuh waktu kurang dari 10 menit untuk membuktikan kelasnya dengan mencetak gol penentuan MU.

Golnya pun tidak biasa. Setelah mendapat sodoran dari Darron Gibson, striker muda asal Meksiko itu mengecoh bek Wolves, Steven Mouyokolo, dengan kaki kanannya lalu melepaskan tembakan keras dengan kaki kiri.

Sir Alex Ferguson, pelatih MU, pun tak tahan untuk segera mengumbar puja-puji.

"Ia sangat brilian, itu adalah gol yang sangat mengagumkan," ujar pelatih Sir Alex takjub, seperti dikutip The Sun.

"Ia menipu para pemain belakang dengan cermat, seakan ingin menendang, dan kemudian menyelesaikannya dengan luar biasa,"tambah Sir Alex.

Sebelumnya sampai menit ke 76 kedua tim bermain imbang dengan skor 2-2. Gol pertama MU dicetak oleh Bebe, pemain debutan asal Portugal berusia 20 tahun.
Tembakan Bebe pada menit ke 55 itu lebih mirip umpan silang yang salah diantisipasi oleh penjaga gawang Wolves, Wayne Hennessey.

Akan tetapi keunggulan MU itu hanya bertahan lima menit. Bek Wolves, George Elokobi, membalas gol MU dengan sebuah sundulan keras memanfaatkan tendangan pojok David Jones.

MU bisa kembali memimpin pertandingan setelah gelandang asal Korea, Ji Sung Park melesakan gol di menit ke 70. Aksinya diawali ketika ia berhasil mengiring bola ke tengah sebelum mengumpan kepada striker asal Italia, Frederico Macheda.

Sayangnya usaha Macheda untuk melesakan bola ke jaring Wolves digagalkan oleh jegalan Mouyokolo. Tetapi bola ternyata bergulir ke kaki Park yang langsung mengubahnya menjadi gol.

Keunggulan itu kembali tidak bertahan lama. Enam menit setelahnya Wolves kembali menyamakan kedudukan berkat gol Kevin Foley yang memanfaatkan lengahnya barisan pertahanan MU.

Dan akhirnya masuknya Hernandez, si Bocah Emas, pada sepuluh menit terakhir mengubah nasib MU yang sedang berusaha mengejar rekor juara Piala Carling tiga kali berturut-turut.

Harapan Baru

Di tengah kegaduhan yang disebabkan oleh striker tangguh Wayne Rooney, yang bintangnya kian redup setelah tampil tidak meyakinkan di Piala Dunia Afrika Selatan, bocah yang dijuluki El Chicharito itu seakan memberi harapan baru bagi MU.

Rooney, yang kini sedang menghabiskan waktu berleha-leha di Dubai, memang sempat menyebabkan suasana tidak enak di Old Trafford setelah menunda-nunda penandatanganan kontrak barunya dengan MU.

Striker berusia 24 tahun itu meminta kenaikan gaji meski ia belum mencetak satu gol pun bagi Setan Merah dari sembilan laga yang telah dilakoni klub itu.

Ia bahkan, seperti yang dilaporkan Goal.com berniat hengkang ke rival sekota MU, Manchester City. Ulah Rooney itu kemudian bisa diredam ketika bos MU, Malcolm Glazer, setuju menaikan gaji Rooney menjadi 250.000 Poundsterling perminggu, Jumat (22/10).

Tetapi kelegaan terbesar di kubu Setan Merah bukan bersumber dari sana. Aksi brilian Hernandez dalam tiga laga terakhir MU kini semakin membesarkan hari pata penggila MU dan tentu saja Sir Alex.

Dalam lanjutan Liga Champions Eropa melawan klub Spanyol, Valencia, 29 September silam, Hernandez tampil sebagai pahlawan. Masuk pada menit ke 79 untuk menggantikan gelandang Anderson, ia langsung mencetak gol kemenangan MU hanya sembilan menit setelah menginjak hijaunya rumput Mestalla, kandang Valencia.

Tuahnya kembali teruji hari akhir pekan silam ketika mengandaskan Stoke City dengan skor 2-1 dalam lanjutan Liga Primer Inggris, Minggu (24/10). Dua gol setan merah berasal dari kaki anak muda itu.

Hernandez tampaknya akan menjadi bintang baru di Old Trafford dan Sir Alex tak ragu-ragu untuk mempersiapkannya menjadi pangeran baru kota Manchester.

"Kami sepertinya menciptakan pahlawan-pahlawan dengan sangat cepat di sini," kata Sir Alex.

"Anak itu seperti seorang pemain profesional hebat, ia selalu menjadi yang pertama dan yang terakhir keluar saat latihan," pungkas Sir Alex.
(Ber/A024)