Sleman (ANTARA News) - Bupati Sleman Sri Purnomo menegaskan bahwa pemerintah daerah sudah berupaya keras mengevakuasi seluruh warga yang berada di Kawasan Rawan Bencana III Gunung Merapi untuk mengurangi risiko jatuhnya korban jiwa.

"Begitu kami menerima pemberitahuan dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta terkait peningkatan status Gunung Merapi menjadi "Awas" , maka kami langsung memerintahkan untuk mengosongkan seluruh warga yang berada di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III," kata Sri Purnomo di Posko Utama Satlak PBP Kabupaten Sleman, Rabu.

Menurut dia, warga seharusnya menaati perintah tersebut karena semua yang disampaikan kepada warga adalah temuan empirik dan ilmiah.

"Alam tidak bisa dilawan, tetapi semua harus berupaya untuk menghindari bencana yang ditimbulkan alam seperti meletusnya Gunung Merapi. Semua petugas dari jajaran pemerintah maupun TNI/Polri telah diturunkan untuk mengevakuasi warga, termasuk dengan upaya sedikit memaksa namun kenyataannya masih jatuh banyak korban," katanya.

Ia mengatakan, jatuhnya banyak korban jiwa dalam letusan Gunung Merapi ini menjadi pelajaran berharga.

"Seharusnya warga mengikuti anjuran kami untuk mengungsi, upaya itu untuk menyelamatkan mereka," katanya.

Sri Purnomo mengatakan, para korban meninggal akan dibiayai pemerintah dalam pemakamannya. "Korban yang mengalami luka dan dirawat di rumah sakit akan dijamin dengan Jamkesmas yang disiapkan Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman," katanya.
(V001/B010)