Menperin jajaki industri semen untuk kelola limbah medis
3 Agustus 2021 11:26 WIB
Ilustrasi: Seorang bidan desa menunjukkan limbah medis yang ditemukan warga di Kelurahan Mlati Kidul, Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (13/3/2021). ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/foc. ( (ANTARA FOTO/YUSUF NUGROHO)
Jakarta (ANTARA) - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan bahwa Kementerian Perindustrian tengah dalam proses menggerakkan industri semen untuk berpartisipasi dalam mengelola limbah medis di dalam negeri yang volumenya semakin meningkat.
"Kami saat ini berdiskusi dengan industri semen, untuk fasilitas pabrik mereka dapat digunakan untuk penanganan limbah medis," kata Menperin Agus Gumiwang Kartassasmita kepada Antara dihubungi di Jakarta, Selasa.
Menurut Menperin Agus, selama ini industri semen telah terbiasa untuk mengolah limbah industri, di antaranya limbah sawit berupa Spent bleaching earth (SBE), yaitu limbah padat yang dihasilkan dari proses penyulingan minyak dari industri oleokimia.
Baca juga: BRIN kembangkan teknologi pengolah limbah medis mobile
Sampai saat ini Kemenperin masih melakukan penilaian untuk merealisasikannya, termasuk mengkaji apakah terdapat industri lain yang juga dapat berkontribusi.
"Masih dilakukan asessment," ujar Menperin Agus.
Diketahui, pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini membuat volume limbah medis meningkat.
Tak hanya di Indonesia, tetapi hampir di seluruh negara di dunia, sehingga hal tersebut menjadi masalah tersendiri karena limbah medis yang dibuang begitu saja dapat membawa dampak bagi kesehatan.
Baca juga: Presiden: Intensifkan dana untuk tangani limbah medis COVID-19
"Kami saat ini berdiskusi dengan industri semen, untuk fasilitas pabrik mereka dapat digunakan untuk penanganan limbah medis," kata Menperin Agus Gumiwang Kartassasmita kepada Antara dihubungi di Jakarta, Selasa.
Menurut Menperin Agus, selama ini industri semen telah terbiasa untuk mengolah limbah industri, di antaranya limbah sawit berupa Spent bleaching earth (SBE), yaitu limbah padat yang dihasilkan dari proses penyulingan minyak dari industri oleokimia.
Baca juga: BRIN kembangkan teknologi pengolah limbah medis mobile
Sampai saat ini Kemenperin masih melakukan penilaian untuk merealisasikannya, termasuk mengkaji apakah terdapat industri lain yang juga dapat berkontribusi.
"Masih dilakukan asessment," ujar Menperin Agus.
Diketahui, pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini membuat volume limbah medis meningkat.
Tak hanya di Indonesia, tetapi hampir di seluruh negara di dunia, sehingga hal tersebut menjadi masalah tersendiri karena limbah medis yang dibuang begitu saja dapat membawa dampak bagi kesehatan.
Baca juga: Presiden: Intensifkan dana untuk tangani limbah medis COVID-19
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021
Tags: