Sleman (ANTARA News) - Puluhan ternak milik warga yang berada di Desa Umbulharjo dan Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mati akibat diterjang awan panas letusan Gunung Merapi Selasa (26/10) sore.

Pantauan ANTARA di kedua desa itu tampak puluhan ternak yang terdiri atas sapi dan kambing mati dalam kondisi kaku dan sebagian besar masih berada di dalam kandang.

Hewan-hewan piaraan milik warga tersebut tidak sempat diselamatkan para pemiliknya yang melarikan diri saat terjadi letusan Gunung Merapi.

Berdasarkan pendataan Satlak Penanggulangan Bencana Kabupaten Sleman di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Gunung Merapi yang meliputi Kecamatan Cangkringan, Pakem dan Turi sedikitnya terdapat 4.567 ternak berupa sapi dan kambing.

Populasi ternak di wilayah yang masuk Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Gunung Merapi tersebar di tiga kecamatan yaitu, Kecamatan Turi, Pakem, dan Cangkringan.

Untuk Kecamatan Turi meliputi Desa Wonokerto sebanyak 51 ekor sapi dan 320 ekor kambing, di Desa Girikerto sebanyak 19 ekor sapi dan 637 ekor kambing.

Di Kecamatan Pakem, yakni Desa Purwobinangun sebanyak 240 ekor sapi, 20 ekor kambing, Desa Hargobinangun sebanyak 99 ekor sapi, dan 87 ekor kambing.

Kemudian Kecamatan Cangkringan tersebar di Desa Umbulharjo sebanyak 484 ekor sapi dan 155 ekor kambing, di Desa Kepuharjo sebanyak 1.461 ekor sapi dan 339 ekor kambing serta di Desa Glagaharjo sebanyak 540 ekor sapi dan 115 ekor kambing.

Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan untuk rojo koyo harta benda milik warga termasuk ternak yang mati akan diberikan ganti rugi. "Nanti kalau ada ternak mati akibat bencana akan kami beri ganti rugi," katanya.
(V001/B010)