Jakarta (ANTARA) - Kementerian Sosial berupaya memprioritaskan para penyandang disabilitas untuk mendapatkan akses informasi dalam mendapatkan vaksin COVID-19.

Menteri Sosial Tri Rismaharini mengungkap sedikitnya 28 juta penyandang disabilitas di Indonesia yang tengah menantikan pemberian vaksin COVID-19.

"Yang pertama mereka harus mendapatkan informasi, karena kita lihat bahwa saudara kita yang disabilitas pasti memerlukan bantuan orang lain untuk mendapatkan informasi ini," kata Risma dalam konferensi pers secara daring yang dipantau dari Jakarta, Senin.

Baca juga: Pemerintah sedia vaksin COVID-19 di enam zona merah untuk disabilitas

Oleh karenanya dalam memenuhi hak para penyandang disabilitas mendapatkan vaksin, Kemensos juga meminta kerja sama dengan para kepala daerah untuk memberikan data agar dapat menyediakan akses angkutan menuju lokasi vaksinasi.

Hal tersebut diutarakannya saat mengingat kembali hambatan yang dialaminya saat akan menolong penyandang disabilitas di Manggarai, Nusa Tenggara Timur beberapa waktu lalu, akibat terkendala akses.

Menurutnya, akses menuju lokasi vaksinasi bagi penyandang disabilitas harus dipermudah, dan hal itu membutuhkan bantuan dari seluruh para kepala daerah agar penyandang disabilitas memiliki perlindungan terhadap COVID-19.

Upaya yang kedua yakni menciptakan pemerataan dan kesamaan layanan kesehatan untuk para penyandang disabilitas, serta yang ketiga adalah pemberian alat bantu kesehatan agar mereka dapat menerima fasilitas BPJS Kesehatan.

"Itu yang kemudian kita bantu agar saudara kita bisa mendapatkan hak mulai informasi sampai dengan layanan kesehatan, dan saat ini kami di Kementerian Sosial mencoba memberikan fasilitas alat bantu yang kita rancang sendiri dan rakit sendiri. Itu pun dilakukan oleh saudara-saudara kita yang disabilitas," kata Risma.

Baca juga: Pemerintah targetkan vaksinasi COVID-19 untuk 225 ribu disabilitas

Adapun alat bantu yang tengah dibuat yakni kursi roda elektrik, kursi roda khusus penyandang hidrosefalus, alat sensor untuk tuna netra dan gelang peringatan untuk tuna rungu serta kendaraan roda tiga agar mereka dapat mandiri, serta terlindung dari bahaya.

Sehingga tidak hanya soal pemberian fasilitas untuk vaksinasi COVID-19, Risma melalui balai-balai Kemensos membuat sarana dan prasarana untuk para penyandang disabilitas dapat meningkatkan perekonomiannya secara mandiri.

Risma juga mengungkapkan pemberian vaksinasi COVID-19 pada Orang Dengan Gangguan Kejiwaan (ODGJ) sebelumnya pernah dilakukan beberapa balai Kemensos bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan. Kemensos memberikan layanan angkutan menuju tempat vaksinasi.

Kerja sama dalam pemberian vaksin disabilitas terselenggara berkat dukungan Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia, Kementerian Sosial dan Kementerian Kesehatan.

Baca juga: 2.500 sembako dari Alumni Akpol 1991 sasar penyandang disabilitas