Semarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan tren kasus COVID-19 di provinsi itu menunjukkan penurunan meskipun belum membaik.


"Saya senang dapat laporan tenda-tenda di rumah sakit sudah dibongkar. Hari ini tenda di Rumah Sakit Tugurejo sudah dibongkar, BOR juga sudah aman, tapi saya katakan jangan lengah dan tetap disiplin tinggi," katanya usai memimpin Rapat Evaluasi Penanganan COVID-19 di Semarang, Senin.

Meski jumlah kasus COVID-19 menunjukkan angka penurunan, Ganjar mengatakan semua pihak harus tetap siaga sebab menurutnya kalau tambahan kasus masih ribuan, maka itu belum bisa dikatakan baik.

Baca juga: Ganjar ajak mahasiswa jadi sukarelawan penanganan COVID-19

"Kalau sehari tambah 87 kasus, di bawah 100 itu baru baik. Kalau masih ribuan ya belum baik, maka saya minta jangan lengah, kita butuh disiplin tinggi agar menurunnya tajam," ujarnya.

Ganjar juga mengomentari terkait berita beberapa waktu lalu yang menyebut kasus COVID-19 di Jateng tertinggi nasional karena menurutnya itu adanya data tertunda yang diinjeksi.

"Data menjadi perbincangan, Jateng tertinggi, wah ramai sekali. Saya bilang, gak papa, 'wong' itu ada data 'delay', Ada data yang diinjek ke sana," katanya.

Baca juga: Ganjar Pranowo: Masyarakat Jawa Tengah berebut divaksin

Menurut Ganjar, masih ada data kasus dari Jateng yang belum terlaporkan ke pusat dan itu jumlahnya banyak.

"Maka data Jateng lebih tinggi dari data pusat. Yang terjadi, setelah data itu diklarifikasi, biasanya dari pusat dimasukkan. Itulah yang kita sebut data injek. Jadi disuntikkan karena dulu belum. Itu yang terjadi sehingga kadang-kadang datanya seperti itu," tegasnya.

Selain data kasus COVID-19, Ganjar juga menyoroti data-data lainnya termasuk data kematian, penambahan kasus, kesembuhan, dan data vaksin di beberapa kabupaten/kota masih belum diinput dengan disiplin.

Baca juga: Penanganan lonjakan COVID di Klaten mencontoh Kudus

"Tadi di rapat ada kasus, ternyata vaksin di beberapa kabupaten/kota masih banyak. Di aplikasi Smile itu masih banyak, kok mereka bilang sudah habis. Jangan-jangan sudah disuntikkan tapi belum diinput, atau jangan-jangan belum disuntikkan sama sekali," ujarnya.

Penjabat Sekda Jateng Prasetyo Aribowo menambahkan, terjadi penurunan "case positifity rate" dari minggu ke minggu.
Pada minggu ke-29 lalu, "case positifity rate" Jateng sebanyak 38,18 persen dan turun pada minggu ke-30 ini menjadi 31,15 persen.


"Untuk BOR juga mengalami penurunan, BOR ICU saat ini sebesar 70,42 persen, turun dari minggu sebelumnya yang mencapai 76,02 persen. BOR isolasi juga menurun, dari 66,89 persen pada minggu ke-29, turun jadi 54,67 persen di minggu ke-30 ini," katanya.

Baca juga: Ganjar: Pemerintah harus dengarkan rakyat terkait perpanjangan PPKM