Semarang (ANTARA) - Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Jateng Joko Haryanto menyebut tidak ada instruksi dari DPP Partai Demokrat soal pelaporan Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi ke polisi, namun atas dasar keresahan kader.

"Tidak ada instruksi dari pusat. Pengaduan dilakukan atas dasar keresahan kader Demokrat di Jawa Tengah," kata Joko Haryanto usai mengadu ke Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Tengah, Senin.

Menurut dia, para pengurus Demokrat yang menjadi anggota DPRD Jawa Tengah mendapat pertanyaan dari kader tentang unggahan Wamendes tersebut.

Baca juga: Pengurus Demokrat Jateng adukan Wamendes ke polisi

Ia menjelaskan berdasarkan atas aduan dari para keder tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan pengaduan ke polisi.

"Kalau kami tidak mengambil sikap, seolah-olah apa yang dituduhkan itu sebagai sebuah kebenaran," kata anggota DPRD Jawa Tengah ini.

Ia menambahkan pengurus Partai Demokrat Jawa Tengah melalui para anggota Fraksi Demokrat DPRD Jawa Tengah mengadukan Budi Arie Setiadi ke Polda Jawa Tengah dengan sepengetahuan Ketua DPD.

"Kami tidak tahu apakah unggahan Wamendes ini sebagai suatu pengalihan isu, harapannya hal tersebut bisa ditindaklanjuti kepolisian," tambahnya.

Baca juga: PKB Jateng terima kunjungan silaturahmi Partai Demokrat dan PKS

Sebelumnya, Budi Arie diadukan ke polisi atas unggahan karikatur bergambar telapak tangan dengan lima jari yang masing-masing tertulis 'DE', 'MO', 'K', 'RA', 'T'.

Di masing-masing jari digambarkan beberapa sosok, seperti dua orang sedang berkelahi, orang kelaparan, dan orang memegang uang.

Pada unggahan itu disisipkan kalimat berbunyi "Pakai Tangan Adik-adik Mahasiswa Lagi untuk Kepentingan Syahwat Berkuasanya #BONGKARBIANGRUSUH".

Baca juga: AHY konsolidasi dengan Demokrat Jateng di lereng Gunung Ungaran