Dalam keterangan tertulis Kedutaan Besar Amerika Serikat yang diterima di Jakarta, Senin, kegiatan tersebut melibatkan sekitar 1.000 prajurit Angkatan Darat AS dan 850 prajurit TNI AD.
“Latihan ini terus memperkuat Kemitraan Pertahanan Utama AS-Indonesia serta mendorong kerja sama dalam mendukung kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka,” bunyi keterangan Kedubes AS.
Garuda Shield 2021 bertujuan untuk meningkatkan kemampuan interoperabilitas gabungan melalui pelatihan dan pertukaran budaya.
Kegiatan itu pun disebut dapat memberikan peluang untuk pertukaran profesional dan budaya yang memperkuat kemitraan kedua negara melalui pembelajaran dan pelatihan bersama.
Pelatihan dimulai dengan pertukaran akademik ahli dan pelatihan pengembangan profesional yang fokus pada pelatihan pada tingkat korps dan di bawahnya, memerangi ancaman konvensional, nonkonvensional, dan gabungan, serta bantuan kemanusiaan dan bantuan bencana.
Adapun Latihan Pos Komando (CPX) akan fokus pada tugas staf operasi penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam konteks militer gabungan.
Sementara itu, Gladi Lapangan (FTX) akan melibatkan gabungan elemen-elemen yang menjadi kekuatan masing-masing unit militer, keterampilan fundamental perang untuk meningkatkan interoperabilitas, serta kapasitas operasional gabungan.
Kedua latihan tersebut akan berjalan secara bersamaan.
Kegiatan Garuda Shield pertama kali dilakukan di Bandung, Jawa Barat, pada 2009.
Pada akhir Juli, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa menyatakan harapan agar latihan gabungan tersebut dapat mempererat persahabatan antara TNI AD dan US Army.
Dia meyakini bahwa kegiatan tersebut menjadi kegiatan yang sangat dinantikan oleh para prajurit yang akan terlibat dan menjadi pengalaman baru bagi para personel yang berpartisipasi.
Baca juga: Latihan Bersama Garuda Shield, 330 Tentara AS tiba di Palembang
Baca juga: Pengamat: Latihan gabungan Garuda Shield bentuk diplomasi pertahanan