Olimpiade
PB Jaya Raya tak menyangka sekaligus bangga dengan Greysia/Apriyani
2 Agustus 2021 16:51 WIB
Pebulutangkis ganda putri Indonesia peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 Greysia Pollii (kedua kiri) dan Apriyani Rahayu (bawah kedua kanan) berfoto bersama para peraih medali lainnya di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Senin (2/8/2021). . ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/hp.
Jakarta (ANTARA) - Ketua Harian PB Jaya Raya sekaligus legenda bulu tangkis Indonesia Imelda Wiguna mengatakan tak menyangka dan bangga atas pencapaian Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang menyumbang medali emas pertama Indonesia pada sektor ganda putri di Olimpiade Tokyo.
Imelda mengungkapkan pencapaian kedua atlet binaan PB Jaya Raya diluar dugaan. Sebab, menurutnya Greysia/Apriyani semula bukan wakil yang diprediksi meraih emas di Olimpiade Tokyo.
"Selamat kepada Greysia/Apriyani. Jujur saja tidak terduga. Waktu pertama kali ditanya ada harapan emas dan ditanya dari sektor mana, Saya katakan emas ada di Kevin Sanyaja Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon (ganda putra)," kata Imelda kepada ANTARA, Senin.
Baca juga: Cara main Greysia-Apriyani pelihara asa Indonesia raih emas Tokyo 2020
"Tetapi Kevin/Marcus kemudian tersingkir dan bagaimana ini. Tetapi melihat penampilan Greysia/Apriyani dari awal, mimik wajah mereka luar biasa, artinya semangat tapi tidak menunjukkan ketegangan, harapan emas itu muncul dari mereka," Imelda menambahkan.
Imelda mengapresiasi konsistensi permainan Greysia/Apriyani sejak awal. Menurutnya, kepercayaan diri keduanya terlihat, terlebih saat di final. Menurut juara dunia ganda campuran 1980 bersama Christian Hadinata itu performa Greysia/Apriyani layak diacungi jempol.
"Permainan Greysia/Apriyani stabil. Mereka jarang sekali mati sendiri. Ini yang membuat lawan jadi kewalahan karena keduanya sama-sama sulit dimatikan. Mereka bermain luar biasa," ujar Imelda.
Greysia/Apriyani memastikan emas usai mengalahkan ganda putri China Chen Qingchen/Jia Yifan di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Senin, dengan dua gim langsung 21-19, 21-15.
Baca juga: Greysia/Apriyani lengkapi kejayaan bulu tangkis Indonesia di Olimpiade
Dalam kesempatan ini, Imelda juga mengucapkan terima kasih kepada PP PBSI dan pelatih ganda putri Eng Hian yang telah membawa Greysia/Apriyani meraih emas Olimpiade Tokyo.
"Terima kasih kepada Eng Hian karena sudah membina. Artinya, kami dari klub itu merekrut atlet itu tak mudah perlu waktu perlu dan biaya yang cukup besar. Kemudian, setelah masuk Jaya Raya itu juga tak murah juga karena makan ditanggung, asrama, kesehatan, vitamin, apparel seragam pertandingan. Semuanya sudah kami lakukan," katanya.
"Lalu kemudian kami serahkan ke PBSI untuk dibina. Di klub sudah bagus, lalu masuk ke pelatnas dengan sparring partner yang banyak dan bagus, serta dibimbing pelatih yang punya program. Terima kasih kepada PBSI dan semoga kedepannya akan lebih baik lagi. Kemenangan Greysia/Apriyani akan memberikan semangat untuk semua, khususnya untuk atlet Jaya Raya."
Baca juga: Greysia/Apriyani: kami tak menyangka jadi juara Olimpiade
Baca juga: Kesabaran berujung sejarah dan emas kedelapan Indonesia dari Olimpiade
Imelda mengungkapkan pencapaian kedua atlet binaan PB Jaya Raya diluar dugaan. Sebab, menurutnya Greysia/Apriyani semula bukan wakil yang diprediksi meraih emas di Olimpiade Tokyo.
"Selamat kepada Greysia/Apriyani. Jujur saja tidak terduga. Waktu pertama kali ditanya ada harapan emas dan ditanya dari sektor mana, Saya katakan emas ada di Kevin Sanyaja Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon (ganda putra)," kata Imelda kepada ANTARA, Senin.
Baca juga: Cara main Greysia-Apriyani pelihara asa Indonesia raih emas Tokyo 2020
"Tetapi Kevin/Marcus kemudian tersingkir dan bagaimana ini. Tetapi melihat penampilan Greysia/Apriyani dari awal, mimik wajah mereka luar biasa, artinya semangat tapi tidak menunjukkan ketegangan, harapan emas itu muncul dari mereka," Imelda menambahkan.
Imelda mengapresiasi konsistensi permainan Greysia/Apriyani sejak awal. Menurutnya, kepercayaan diri keduanya terlihat, terlebih saat di final. Menurut juara dunia ganda campuran 1980 bersama Christian Hadinata itu performa Greysia/Apriyani layak diacungi jempol.
"Permainan Greysia/Apriyani stabil. Mereka jarang sekali mati sendiri. Ini yang membuat lawan jadi kewalahan karena keduanya sama-sama sulit dimatikan. Mereka bermain luar biasa," ujar Imelda.
Greysia/Apriyani memastikan emas usai mengalahkan ganda putri China Chen Qingchen/Jia Yifan di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Senin, dengan dua gim langsung 21-19, 21-15.
Baca juga: Greysia/Apriyani lengkapi kejayaan bulu tangkis Indonesia di Olimpiade
Dalam kesempatan ini, Imelda juga mengucapkan terima kasih kepada PP PBSI dan pelatih ganda putri Eng Hian yang telah membawa Greysia/Apriyani meraih emas Olimpiade Tokyo.
"Terima kasih kepada Eng Hian karena sudah membina. Artinya, kami dari klub itu merekrut atlet itu tak mudah perlu waktu perlu dan biaya yang cukup besar. Kemudian, setelah masuk Jaya Raya itu juga tak murah juga karena makan ditanggung, asrama, kesehatan, vitamin, apparel seragam pertandingan. Semuanya sudah kami lakukan," katanya.
"Lalu kemudian kami serahkan ke PBSI untuk dibina. Di klub sudah bagus, lalu masuk ke pelatnas dengan sparring partner yang banyak dan bagus, serta dibimbing pelatih yang punya program. Terima kasih kepada PBSI dan semoga kedepannya akan lebih baik lagi. Kemenangan Greysia/Apriyani akan memberikan semangat untuk semua, khususnya untuk atlet Jaya Raya."
Baca juga: Greysia/Apriyani: kami tak menyangka jadi juara Olimpiade
Baca juga: Kesabaran berujung sejarah dan emas kedelapan Indonesia dari Olimpiade
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: