Kulon Progo siapkan anggaran Isoter Rusunawa Giripeni Rp5,4 miliar
2 Agustus 2021 16:25 WIB
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kulon Progo meninjau kesiapkan Rusunawa Giripeni sebagai tempat isolasi pasien terkonfirmasi COVID-19 gejala ringan menuju sedang. ANTARA/HO-Humas Polres Kulon Progo.
Kulon Progo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyiapkan anggaran Rp5,4 miliar untuk operasional tempat Isolasi Terpusat Rumah Susun Sewa Sederhana Giripeni, Kecamatan Wates, yang segera dioperasikan.
Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo Joko Satyo Agus Nahrowi di Kulon Progo, Senin, mengatakan anggaran yang disiapkan untuk menunjang operasional tempat isolasi terpusat (isoter) di Rusunawa Giripeni sebesar Rp5,4 miliar yang diambil dari belanja tidak terduga (BTT).
"Anggaran tersebut akan dipakai untuk keperluan logistik, alat kesehatan dan biaya operasional lainnya," kata Joko.
Baca juga: Kulon Progo optimalkan 246 shelter untuk pasien COVID-19 gejala ringan
Ia mengatakan manajemen penjagaan tempat isolasi terpusat di Rusunawa Giripeni akan ada tujuh grup dengan 3 shift setiap harinya.
Kemudian, jumlah kamar yang siap dipakai di tempat isolasi terpusat di Rusunawa Giripeni sebanyak 72 kamar yang berada di lantai 2, 3 dan 4. Kalau ditambah dengan lantai 5, jika sudah siap nantinya ada 96 kamar.
"Saat ini semua kamar sudah siap ditempati, hanya menunggu alat medis yang dibutuhkan," katanya.
Baca juga: Bangsal isolasi COVID-19 RSUD Nyi Ageng Serang Kulon Progo penuh
Sementara itu, Ketua Isolasi Terpusat Kulon Progo yang juga merupakan Dandim 0731/KLP Letkol Inf Yefta Sangkakala mengatakan berdasarkan laporan kelompok kerja di masing-masing bagian, kesiapan Rusunawa Giripeni sebagai lokasi isolasi terpusat sudah mencapai 80 persen baik dari sarana prasarana dan lainnya.
Yefta menjelaskan personil yang disiapkan untuk menjaga tempat isoter di Kulon Progo merupakan gabungan dari beberapa pihak, seperti dari Kodim 0731/Kulon Progo, Polres Kulon Progo, BPBD dan juga tenaga kesehatan.
Baca juga: Ruang isolasi rumah sakit rujukan COVID-19 di Kulon Progo hampir penuh
"Khusus untuk tenaga kesehatan, jika sampai waktu operasional proses perekrutan belum selesai, maka akan diantisipasi dengan membuat jadwal piket dari Dinas Kesehatan. Setiap harinya akan ada 3 tim yang berjaga," katanya.
Ia mengatakan tempat isolasi terpusat Rusunawa Giripeni diperuntukkan bagi pasien terkonfirmasi COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri dengan kriteria gejala ringan menuju sedang. Melalui isolasi terpusat tersebut, harapannya tingkat kasus COVI-19 di Kulon Progo akan menurun.
"Harapannya tempat isolasi terpusat tersebut akan menurunkan kasus COVID-19 di Kulon Progo," kata Yefta.
Baca juga: 130 terkonfirmasi COVID-19 Klaster Sangon Kulon Progo selesai isolasi
Baca juga: Pastikan ruang isolasi COVID-19, DPRD Kulon Progo-DIY tinjau RS NAS
Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo Joko Satyo Agus Nahrowi di Kulon Progo, Senin, mengatakan anggaran yang disiapkan untuk menunjang operasional tempat isolasi terpusat (isoter) di Rusunawa Giripeni sebesar Rp5,4 miliar yang diambil dari belanja tidak terduga (BTT).
"Anggaran tersebut akan dipakai untuk keperluan logistik, alat kesehatan dan biaya operasional lainnya," kata Joko.
Baca juga: Kulon Progo optimalkan 246 shelter untuk pasien COVID-19 gejala ringan
Ia mengatakan manajemen penjagaan tempat isolasi terpusat di Rusunawa Giripeni akan ada tujuh grup dengan 3 shift setiap harinya.
Kemudian, jumlah kamar yang siap dipakai di tempat isolasi terpusat di Rusunawa Giripeni sebanyak 72 kamar yang berada di lantai 2, 3 dan 4. Kalau ditambah dengan lantai 5, jika sudah siap nantinya ada 96 kamar.
"Saat ini semua kamar sudah siap ditempati, hanya menunggu alat medis yang dibutuhkan," katanya.
Baca juga: Bangsal isolasi COVID-19 RSUD Nyi Ageng Serang Kulon Progo penuh
Sementara itu, Ketua Isolasi Terpusat Kulon Progo yang juga merupakan Dandim 0731/KLP Letkol Inf Yefta Sangkakala mengatakan berdasarkan laporan kelompok kerja di masing-masing bagian, kesiapan Rusunawa Giripeni sebagai lokasi isolasi terpusat sudah mencapai 80 persen baik dari sarana prasarana dan lainnya.
Yefta menjelaskan personil yang disiapkan untuk menjaga tempat isoter di Kulon Progo merupakan gabungan dari beberapa pihak, seperti dari Kodim 0731/Kulon Progo, Polres Kulon Progo, BPBD dan juga tenaga kesehatan.
Baca juga: Ruang isolasi rumah sakit rujukan COVID-19 di Kulon Progo hampir penuh
"Khusus untuk tenaga kesehatan, jika sampai waktu operasional proses perekrutan belum selesai, maka akan diantisipasi dengan membuat jadwal piket dari Dinas Kesehatan. Setiap harinya akan ada 3 tim yang berjaga," katanya.
Ia mengatakan tempat isolasi terpusat Rusunawa Giripeni diperuntukkan bagi pasien terkonfirmasi COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri dengan kriteria gejala ringan menuju sedang. Melalui isolasi terpusat tersebut, harapannya tingkat kasus COVI-19 di Kulon Progo akan menurun.
"Harapannya tempat isolasi terpusat tersebut akan menurunkan kasus COVID-19 di Kulon Progo," kata Yefta.
Baca juga: 130 terkonfirmasi COVID-19 Klaster Sangon Kulon Progo selesai isolasi
Baca juga: Pastikan ruang isolasi COVID-19, DPRD Kulon Progo-DIY tinjau RS NAS
Pewarta: Sutarmi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021
Tags: