Sangata (ANTARA News) - Puluhan nelayan dari tiga kecamatan di wilayah pesisir Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Kaltim yang kesulitan untuk mengawetkan hasil tangkapannya karena kelangkaan es batangan mendesak agar pemerintah daerah setempat segera membangun pabrik es.

"Aspirasi nelayan dari tiga kecamatan di pesisir, yakni Sandaran, Sangkulirang dan Karangan sudah kami teruskan berawal dari kesepakatan tiga camat dari masing-masing daerah untuk sepakat mengusulkan kepada Pemkab Kutim membangun pabrik es itu," kata Camat Sandaran, Murniansyah di Sangata, Selasa.

Selama ini, para nelayan kesulitan mendapatkan es batangan untuk mengawetkan ikannya, mengingat daerah itu cukup jauh jaraknya dari Ibu kota Kabupaten Kutai Timur, Sangata sebagai sentra pemasaran.

"Kalaupun ada, harganya bagi para nelayan sangat mahal, yakni Rp 3.000 per batang," papar dia.

Tiga Camat yang mengusulkan pembangunan pabrik es batu masing-masing masing-masing Camat Sandaran, Murniansyah, Camat Sangkulirang Hormansyah dan Camat Karangan Suwandi

Produk ikan di Kecamatan Sandaran dalam beberapa bulan terakhir sangat menggembirakan namun lagi-lagi yang menjadi permasalahan adalah batu es makanya perlu dipikirkan

Hormansyah, Camat Sangkulirang membenarkan tentang usulan mereka kepada pemerintah Kabupaten Kutai Timur untuk segera membangun pabrik batu es

Ia memperkirakan bahwa untuk kebutuhan para nelayan di daerahnya saja, paling sedikit membutuhkan es batangan itu sekitar dua ton per hari.

Menurut Hormansyah bahwa peningkatan produksi ikan berbagai jenis dipasar-pasar Sangkulirang adalah hasil nelayan. Hanya saja kalau tidak segera dibekukan dalam es, pasti akan cepat rusak

Hal senada diakui oleh Camat Kecamatan Karangan, Suwandi bahwa pembangunan pabrik batu es sangat mendesak.

"Pembangunan pabrik es mendesak, apalagi warga kami umumnya adalah nelayan sehingga hal ini bersentuhan langsung dengan upaya meningkatkan kesejahteraan mereka," imbuhnya.

Puluhan nelayan di Kutai Timur itu bahkan sempat menganggur akibat kesulitan untuk membekukan ikan tangkapan mereka karena kelangkaan es batu batangan di daerah itu.

Sedikitnya 30 unit perahu nelayan di Kutai Timur tampak sandar karena mereka kesulitan mendapatkan es batangan. Salah satu penyebab kelangkaan es itu terkait dengan kondisi listrik di Kutim juga mengalami persoalan sehingga harus dilakukan pemadaman bergilir. (ADI/K004)