Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Komunikasi dan Informatika menggencarkan kampanye Gema Insan yakni Gerakan Nasional Internet Sehat dan Aman.

Gema Insan dideklarasikan bersamaan dengan Rapat Kooordinasi Nasional Kominfo 2010 yang dibuka Menkominfo Tifatul Sembiring di Jakarta, Senin.

Pada kesempatan itu, sejumlah instansi turut digandeng meliputi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA), Kementerian Pendidikan Nasional, dan Kementerian Agama serta sejumlah komunitas.

"Pembangunan bangsa melalui penyediaan akses informasi dan pendayagunaan teknologi informasi bagi seluruh masyarakat yang juga berfungsi sebagai pembentuk karakter bangsa perlu diimbangi dengan upaya penyediaan kuantitas konten yang berkualitas," kata Tifatul Sembiring.

Menurut dia, perlu juga dilakukan upaya peningkatan etika berinternet yang sehat dan aman dalam meminimalisir dampak negatif.

Ia mengatakan, berdasarkan data statistik saat ini jumlah pengguna internet telah mencapai 1,9 miliar orang yang juga merupakan 28 persen dari seluruh penduduk dunia.

Di Indonesia sendiri, kata Menteri, pengguna internet baik sambungan tetap maupun mobile sudah mencapai 45 juta orang dan 64 persen di antaranya berusia 15-19 tahun.

Sejumlah komunitas menyebut generasi tersebut Netizen, generasi yang lahir setalah tahun 1990-an.

Mereka itu adalah generasi yang ketika lahir sudah mengenal keyboard dan monitor atau generasi yang sudah akrab dengan pemanfaatan TIK termasuk internet.

"Dengan semakin meluasnya pemanfaatan TIK di berbagai sektor kehidupan masyarakat telah menyebabkan terbuka peluang bagi penyalahgunaan TIK yang lebih dikenal dengan istilah kejahatan di dunia maya atau cybercrime," kata Menteri Kominfo.

Pada kesempatan yang sama dilakukan penandatanganan nota kesepahaman tentang Gerakan Nasional Internet Sehat dan Aman oleh Menkominfo, Menteri PPA Linda Gumelar, Staf Ahli Mendiknas Bidang Kerjasama Internasional, dan Sekjen Kemenag.

Komitmen Gema Insan tersebut kemudian dideklarasikan bersama antar-kementerian tersebut juga perwakilan dari Kowani, PKKN KPAI, Ketua PP Muslimat NU, Yayasan Kita dan Buah Hati, MUI, PGI, Walubi, DGI, Parisada Hindu Dharma, KNPI, Kwarnas, AWARI, APJJI, PGRI, BEM, dan OSIS.

Tifatul berharap program sosialisasi internet sehat dan aman ke depan menjadi salah satu agenda penting mengingat pertumbuhan internet di Indonesia sangat pesat dan telah menjadi gaya hidup masyarakat di tanah air.

Menurut dia, maraknya kejahatan di dunia maya seperti penyebaran virus, berita bohong, kekerasan online, penipuan, pencurian data, penculikan, maupun penyebaran foto/video pribadi menjadi bukti nyata bahwa pengguna internet harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang bahaya dan antisipasinya agar tidak menjadi korban kejahatan di dunia maya.
(H016/B010)