Melbourne (ANTARA) - Sky News Australia pada Minggu mengatakan kanal video mereka telah ditangguhkan selama sepekan setelah YouTube memeriksa kesesuaian konten mereka dengan kebijakan pemberitaan COVID-19.

"Sky News Australia mengakui hak YouTube untuk menegakkan kebijakannya dan berharap dapat terus menyiarkan konten berita dan analisis populer kepada para pelanggan dalam waktu dekat," kata Sky News dalam pernyataan di lamannya tentang penangguhan akun itu.

Kanal televisi dan siaran 24 jam yang dilanggani 1,85 juta orang di YouTube itu dikelola oleh Australian News Channel Pty Ltd dan menjadi anak perusahaan News Corp Australia.

YouTube, platform berbagi-video yang dimiliki oleh Google, membenarkan penangguhan itu.

Baca juga: Memanfaatkan YouTube dan Google Trends untuk bertahan di masa pandemi

"Kami menerapkan kebijakan yang sama bagi setiap orang dan sesuai dengan kebijakan itu dan sistem penangguhan yang kami lakukan sejak lama, (kami) menghapus video dari kanal Sky News Australia dan menangguhkan akun mereka," kata juru bicara YouTube.

Media Australia itu melaporkan bahwa penangguhan sepekan diterbitkan pada Kamis setelah YouTube melakukan tinjauan atas konten mereka yang diduga menyangkal keberadaan COVID-19 atau mengajak orang untuk memakai hidroklorokuin atau ivermectin dalam perawatan pasien COVID-19, tanpa memberikan konteks yang berimbang.

Sumber: Reuters

Baca juga: YouTube larang iklan laman utama untuk politik sampai alkohol
Baca juga: YouTube Shorts resmi rilis di Indonesia