Olimpiade
5 momen tak terlupakan dari renang Olimpiade Tokyo
1 Agustus 2021 15:32 WIB
Perenang Afrika Selatan Tatjana Schoenmaker (kedua kanan) diselamati para pesaingnya setelah memenangi medali emas sekaligus memecahkan rekor dunia gaya dada 200m putri dalam Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo Aquatics Centre, Tokyo, Jepang, Jumat (30/7/2021). ANTARA/REUTERS/Carl Recine.
Jakarta (ANTARA) - Cabang olahraga renang Olimpiade Tokyo berakhir hari ini, Minggu, dengan Amerika Serikat di puncak tabel medali.
Perenang putra AS Caeleb Dressel berhasil mencuri perhatian. Demikian pula dengan perenang putri Australia Emma McKeon yang mencetak sejarah sebagai perenang pertama yang meraih tujuh medali dalam satu Olimpiade yang sama.
Selain dua bintang tersebut, sejumlah nama juga berhasil memanaskan Tokyo Aquatics Center. Berikut lima momen renang yang tak terlupakan di Olimpiade Tokyo, dikutip dari AFP.
Baca juga: Emma McKeon sang pencetak sejarah baru Olimpiade
Duel Ledecky vs Titmus
Persaingan Katie Ledecky vs Ariarne Titmus menjadi terseru dengan keduanya berduel di tiga nomor.
Perenang Australia Titmus unggul lebih dulu, menjatuhkan perenang Amerika Ledecky di nomor gaya bebas 400m, namun dia membutuhkan waktu tercepat kedua untuk melakukannya.
Dia kemudian mengungguli Ledecky untuk nomor 200m, sebelum atlet berusia 24 tahun itu membalasnya.
Ledecky tetap menjadi "ratunya jarak jauh," dan bahkan Titmus tidak bisa menyentuhnya pada nomor 800m.
Meskipun sudah mengikuti Olimpiade untuk ketiga kalinya, Ledecky telah berencana untuk bertanding di Paris pada 2024 dan bahkan Los Angeles empat tahun kemudian, dengan lebih banyak duel yang akan terjadi dengan Titmus.
Baca juga: Titmus si Terminator kembali sabet emas renang, cetak rekor Olimpiade
Si cepat Dressel
Caeleb Dressel hanya menambah ketenarannya di Tokyo dengan memenangi lima medali emas untuk mengukuhkan dirinya di deretan nama teratas dalam cabang olahraga renang.
Bukan tujuah medali, seperti yang diharapkan banyak orang, yang akan menempatkan namanya sejajar dengan Michael Phelps dan Mark Spitzz.
Perenang Amerika, yang memenangi dua medali emas estafet di Rio 2016, memecahkan rekor dunianya sendiri dalam gaya kupu-kupu 100 m dan sama-sama dominan dalam merebut nomor ganda gaya bebas 50-100.
Dia menambahkan dua medali estafet, yang membuatnya bersinar lebih terang dari sebelumnya.
Baca juga: Dressel dan McKeon kuasai renang nomor sprint Olimpiade Tokyo
Pemecah rekor
Tatjana Schoenmaker memecahkan rekor dunia 200m gaya dada putri untuk mengklaim emas pertama Afrika Selatan di cabang olahraga renang sejak 1996.
Perenang berusia 24 tahun itu telah memenangi perak di nomor 100m dan mengancam rekor dunia 200m atlet Denmark Rikke Moller Pedersen di babak penyisihan, dengan bercanda berharap kuku jarinya sedikit lebih panjang.
Namun, Schoenmaker tidak membutuhkan bantuan dari ahli manikur untuk mencatat waktu 2 menit 18,95 detik di final dan memecahkan rekor dengan unggul 0,16 detik dari rekor Moller Pedersen.
Baca juga: Empat negara berbagi emas renang, Schoenmaker pecahkan rekor dunia
Pencetak sejarah
Emma McKeon datang ke Olimpiade Tokyo dan berhasil pulang dengan tujuh medali, empat emas dan tiga perunggu, suatu prestasi yang tidak pernah diraih oleh perenang putri lain di satu Olimpiade.
Perenang berusia 27 tahun itu menyebut pencapaian tersebut "nyata" dan menghargai pengalaman karena membantunya mencapai posisi yang belum pernah diraih orang lain sebelumnya.
Baca juga: McKeon cetak sejarah saat Australia juara 4x100m estafer gaya ganti
Debut nomor baru
Debut estafet gaya campuran 4x100 m menghidupkan suasana di Tokyo Aquatic Center, yang tanpa penonton, saat putra berpacu melawan putri untuk pertama kalinya di Olimpiade.
Empat perenang tim Inggris yang terdiri atas Kathleen Dawson, Adam Peaty, James Guy dan Anna Hopkin finis dalam waktu 3 menit 37,58 detik, memecahkan rekor dunia 3:38,41 yang dibuat China tahun lalu.
Dalam pertandingan itu, Hopkin unggul dalam gaya bebas dari si cepat AS Dressel, fakta yang dia sukai: "Sangat keren mengatakan bahwa saya telah mengalahkan Dressel!"
Baca juga: Peaty kukuhkan dominasinya dalam 100m gaya dada dengan sabet emas
Perenang putra AS Caeleb Dressel berhasil mencuri perhatian. Demikian pula dengan perenang putri Australia Emma McKeon yang mencetak sejarah sebagai perenang pertama yang meraih tujuh medali dalam satu Olimpiade yang sama.
Selain dua bintang tersebut, sejumlah nama juga berhasil memanaskan Tokyo Aquatics Center. Berikut lima momen renang yang tak terlupakan di Olimpiade Tokyo, dikutip dari AFP.
Baca juga: Emma McKeon sang pencetak sejarah baru Olimpiade
Duel Ledecky vs Titmus
Persaingan Katie Ledecky vs Ariarne Titmus menjadi terseru dengan keduanya berduel di tiga nomor.
Perenang Australia Titmus unggul lebih dulu, menjatuhkan perenang Amerika Ledecky di nomor gaya bebas 400m, namun dia membutuhkan waktu tercepat kedua untuk melakukannya.
Dia kemudian mengungguli Ledecky untuk nomor 200m, sebelum atlet berusia 24 tahun itu membalasnya.
Ledecky tetap menjadi "ratunya jarak jauh," dan bahkan Titmus tidak bisa menyentuhnya pada nomor 800m.
Meskipun sudah mengikuti Olimpiade untuk ketiga kalinya, Ledecky telah berencana untuk bertanding di Paris pada 2024 dan bahkan Los Angeles empat tahun kemudian, dengan lebih banyak duel yang akan terjadi dengan Titmus.
Baca juga: Titmus si Terminator kembali sabet emas renang, cetak rekor Olimpiade
Si cepat Dressel
Caeleb Dressel hanya menambah ketenarannya di Tokyo dengan memenangi lima medali emas untuk mengukuhkan dirinya di deretan nama teratas dalam cabang olahraga renang.
Bukan tujuah medali, seperti yang diharapkan banyak orang, yang akan menempatkan namanya sejajar dengan Michael Phelps dan Mark Spitzz.
Perenang Amerika, yang memenangi dua medali emas estafet di Rio 2016, memecahkan rekor dunianya sendiri dalam gaya kupu-kupu 100 m dan sama-sama dominan dalam merebut nomor ganda gaya bebas 50-100.
Dia menambahkan dua medali estafet, yang membuatnya bersinar lebih terang dari sebelumnya.
Baca juga: Dressel dan McKeon kuasai renang nomor sprint Olimpiade Tokyo
Pemecah rekor
Tatjana Schoenmaker memecahkan rekor dunia 200m gaya dada putri untuk mengklaim emas pertama Afrika Selatan di cabang olahraga renang sejak 1996.
Perenang berusia 24 tahun itu telah memenangi perak di nomor 100m dan mengancam rekor dunia 200m atlet Denmark Rikke Moller Pedersen di babak penyisihan, dengan bercanda berharap kuku jarinya sedikit lebih panjang.
Namun, Schoenmaker tidak membutuhkan bantuan dari ahli manikur untuk mencatat waktu 2 menit 18,95 detik di final dan memecahkan rekor dengan unggul 0,16 detik dari rekor Moller Pedersen.
Baca juga: Empat negara berbagi emas renang, Schoenmaker pecahkan rekor dunia
Pencetak sejarah
Emma McKeon datang ke Olimpiade Tokyo dan berhasil pulang dengan tujuh medali, empat emas dan tiga perunggu, suatu prestasi yang tidak pernah diraih oleh perenang putri lain di satu Olimpiade.
Perenang berusia 27 tahun itu menyebut pencapaian tersebut "nyata" dan menghargai pengalaman karena membantunya mencapai posisi yang belum pernah diraih orang lain sebelumnya.
Baca juga: McKeon cetak sejarah saat Australia juara 4x100m estafer gaya ganti
Debut nomor baru
Debut estafet gaya campuran 4x100 m menghidupkan suasana di Tokyo Aquatic Center, yang tanpa penonton, saat putra berpacu melawan putri untuk pertama kalinya di Olimpiade.
Empat perenang tim Inggris yang terdiri atas Kathleen Dawson, Adam Peaty, James Guy dan Anna Hopkin finis dalam waktu 3 menit 37,58 detik, memecahkan rekor dunia 3:38,41 yang dibuat China tahun lalu.
Dalam pertandingan itu, Hopkin unggul dalam gaya bebas dari si cepat AS Dressel, fakta yang dia sukai: "Sangat keren mengatakan bahwa saya telah mengalahkan Dressel!"
Baca juga: Peaty kukuhkan dominasinya dalam 100m gaya dada dengan sabet emas
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021
Tags: