Miami (ANTARA News) - Marco Rubio, kandidat partai Republik untuk pemilihan senator Florida adalah bintang Hispanik yang sedang menanjak popularitasnya di kancah politik Amerika Serikat meski beberapa pihak menyebut sulit untuk mencocokkan cerita pribadinya dengan pandangannya yang sangat konservatif.

Rubio (39) memiliki gambaran seorang politisi muda: senyum yang memesona yang menunjukkan ia bekerja keras dalam kampanye.

Namun wajah penuh senyuman itu dapat menunjukkan amarahnya ketika membicarakan tentang Presiden Barack Obama atau saat membela `tea party` kelompok ultrakonservatif yang sedang populer dari partai Republik.

Banyak orang Hispanik terperanjat atas dukungan kuatnya pada Undang-undang imigrasi di Arizona. UU yang diloloskan pada April, itu di antaranya menyebutkan kewajiban polisi untuk menanyai seseorang mengenai status imigrasinya bila terdapat "kecurigaan yang beralasan" bahwa orang tersebut masuk ke AS secara ilegal.

Kritik datang karena hal itu disebut bisa mendorong rasisme dan diskriminasi oleh pemerintah AS.

Rubio yang orang tuanya bermigrasi ke AS dari Kuba juga menentang pemberian bantuan federal bagi imigran ilegal dan memberikan kewarganegaraan AS kepada anak-anak yang dilahirkan di AS dari warga yang tidak punya dokumen lengkap.

Kebanyakan imigran ilegal di AS berasal dari negara tetangga Meksiko. Secara umum, orang Amerika cenderung tidak menjadi penentang agresif dari imigrasi ilegal, hal itu terjadi karena kebanyakan dari mereka juga adalah keturunan imigran.

"Saya adalah satu-satunya kandidat yang memahami Hispanik," kata Rubio kepada AFP. "Orang yang mengkritik saya mungkin tidak mengerti bahwa untuk komunitas ini, kemajuan ekonomi adalah hal yang isu penting, dan apa yang diinginkan orang tua untuk anak-anaknya adalah agar mereka mendapat yang lebih baik dibanding orang tua mereka."

Lahir di Miami dan sempat tinggal di Las Vegas, Rubio bertaruh untuk dapat tetap memimpin 11 persen suara yang ia peroleh dalam survei.

Pada 18 Oktober survei Rasmussen Reports memberikan angka 43 persen dukungan kepadanya dibanding 32 persen untuk saingan dari partai independen, mantan gubernur Charlie Crist. Kandidat dari partai Demokrat Kendrick Meek berada di urutan ketiga dengan 20 persen.

Suara dari kaum Hispanik mencapai hingga hampir 15 persen di wilayah pemilihan Florida dan memiliki perbandingan ras yang berdekatan sehingga memilih berdasarkan ras dapat menjadi penting, menurut para analis.

Dan hal tersebut bukan tidak rumit, meski warga Kuba-Amerika cenderung memilih tokoh Hispanik konservatis dalam politik, tokoh-tokoh seperti itu juga hanya sedikit.

Warga yang berasal dari Puerto Riko cenderung memilih Demokrat seperti juga warga Meksiko-Amerika --walau tidak selalu dapat dipercaya.

Dan di antara warga Hispanik-Amerika secara keseluruhan, mayoritas warga Meksiko-Amerika memiliki ketertarikan besar pada reformasi dan perundang-undangan imigrasi AS.

"Rubio tampaknya akan mendapat banyak suara dari warga Hispanik, namun bila lebih banyak orang mengetahui kebijakannya, sangat mungkin ia akan kehilangan banyak suara," kata analis politik Fernand Amandi dari Miami`s Bendixen & Amandi.

"Ia adalah orang dengan latar belakang yang menarik karena ia secara demografi adalah orang yang dibutuhkan partai Republik: seorang kandididat Hispanik usia muda," kata Amandi.

Rubio yang dengan mudah berganti bahasa dari bahasa Inggris ke Spanyol dalam kampanye, menyingkirkan Crist untuk mendapat nominasi Republik, membuat Crist harus meninggalkan partainya dan menjadi independen. Ia juga mengambil banyak donor kampanye konservatif yang besar dan berpengaruh.

Crist, dalam tawarannya untuk mengambil kembali arus utama, menyebut Rubio seorang ultrakonservatif dan menuduh Rubio telah "berkhianat" kepada keluarga Hispaniknya.

"Sungguh konyol menyebut saya demikian, hal itu jauh dari kenyataan sebenarnya," kata Rubio dalam bahasa Spanyol.

"Ide saya sama dengan kebanyakan orang di negara ini yang melihat bahwa perekonomian tidak berkembang, yang menghabiskan uang lebih dari yang mereka miliki, dan menginginkan AS menjadi negara yang lebih kuat di dunia karena hanya dengan cara itulah dunia menjadi tempat yang lebih damai."

Partai Republik sangat yakin kalau Rubio dapat menang karena mereka telah merencanakan untuk mengeluarkan empat juta dolar AS demi kampanye di Florida dibanding dengan negara bagian lain yang kondisi rasnya tidak terlalu beragam.

"Rubio telah menjadi alternatif atas presiden Obama dan memperlihatkan banyak ketidakpuasan di Florida," kata analis politik dari Universitas Miami, Michael Martinez.

Penelitian dari Quinnipiac University bulan ini mengumumkan bahwa hampir separuh pemilih Florida marah kepada pemerintahan Obama. Kebanyakan dari mereka menyukai kubu Rubio yang sangat konservatif.

Bila Rubio menang, Partai Republik mungkin akan menjual kemenangannya sebagai tanda bahwa mereka juga ada di pihak Hispanik, dengan tujuan jangka panjang menuju ke Gedung Putih, kata analis.

"Obama tidak menjadi senator di Illinois untuk waktu yang lama," tambah Martinez. "Rubio menyediakan kesempatan untuk memilih seorang keturunan Amerika Latin... namun hal itu masih perlu perjalanan panjang." (*)

AFP/KR-DLN/H-AK