Mataram (ANTARA News) - Sebuah benda yang diduga bom meledak di salah satu ruangan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, Minggu (24/10) tengah malam.

Tidak ada korban jiwa akibat peristiwa tersebut, namun ledakan itu merusak sebagian bangunan, kaca jendela pecah berantakan.

Kepala Sub Bidang Publikasi Bidang Humas Polda Nusa Tenggara Barat (NTB), AKP Lalu Wirajaya membenarkan hal itu ketika dikonfirmasi wartawan di Mataram, Senin.

"Ada ledakan itu, tim forensik dari Polda Bali segera ke lokasi, dijadwalkan hari ini," ujarnya.

Sejauh ini, kata Wirajaya, aparat POlres Kota Bima sudah memeriksa 16 orang saksi guna memperjelas insiden ledakan tersebut.

Insiden ledakan yang diduga bom itu ditangani POlres Kota Bima karena gedung KPU Kabupaten Bima itu berada di wilayah hukum Kota Bima.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, ledakan yang diduga bom itu terjadi sekitar pukul 23.30 Wita di salah satu ruang KPU Kabupaten Bima yang ditempati anggota KPUD Kabupeten Bima Ahmad Yasin.

Bangunan yang rusak diantaranya tembok ruangan jebol, dan kaca jendela kantor hancur, salah satu warung yang berada dekat dengan ruangan tersebut terkena percikan ledakan.

Sementara itu, Ketua KPU Provinsi NTB Fauzan Khalid, mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan tentang ledakan di Kantor KPU Kabupaten Bima itu dan langsung menyikapinya.

"Terkait ledakan itu, kami percayakan kepada aparta kepolisian untuk menindaklanjutinya. Untuk internal KPU kami akan menggelar rapat koordinasi untuk mengetahui motif ledakan tersebut," ujarnya.

Fauzan menduga ledakan itu ada kaitannya dengan pemilu kepala daerah di Kabupaten Bima yang sudah memasuki tahapan akhir.

Sejak beberapa pekan terakhir ini, anggota KPU Kabupaten Bima selalu diteror dan diancam, sehingga rumah pimpinan KPU Kabupaten Bima dijaga ketat aparta kepolisian setempat.
(ANT/A024)